Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

37 CONTOH MASALAH SOSIAL DAN PENGERTIANNYA

Seluruh Tugas - Selamat datang para mahasiswa/mahasiswi sekolah/kuliah baiklah disini sudah saya rangkum masalah contoh masalah sosial serta pengertiannya, silahkan disimak dengan baik ya teman-teman.


1. Pengertian Masalah Sosial
Sebuah masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antarindividu, antara individu dengan kelompok atau antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan integrasi (keterpaduan) atau keadaan yang sesuai norma masyarakatnya. Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan goncangan dalam pola hubungan antarindividu maupun kelompok, seperti terjadinya konflik.

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Apabila antara unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu. Akibatnya, timbul kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Masalah sosial dari faktor ekonomis, seperti kemiskinan dan pengangguran.
b. Masalah sosial dari faktor biologis, seperti penyakit menular.
c. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit saraf dan bunuh diri.
d. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian dan kenakalan remaja.

Para ahli sosiologi menyusun ukuran-ukuran atau kriteria masalah sosial. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Kriteria Umum
Masalah sosial terjadi karena ada perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dalam suatu masyarakat dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan. Artinya, ada ketidakcocokan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan yang telah terjadi dalam kenyataannya. Tingkatan perbedaan tersebut berbeda untuk setiap masyarakat, tergantung pada nilai-nilai yang mereka anut bersama. Contoh, di Indonesia kumpul kebo dilihat sebagai masalah, sedangkan di Amerika tidak.

Sumber Masalah Sosial
Selain dari proses-proses sosial, masalah sosial juga berasal dari bencana alam, seperti gempa bumi, kemarau panjang, dan banjir. Contoh, banjir bukanlah sebuah masalah sosial. Namun, akibat lanjutan yang ditimbulkannya seperti kehilangan tempat tinggal merupakan sebuah masalah sosial.

Pihak yang Menetapkan Masalah Sosial
Dalam masyarakat umumnya terdapat sekelompok kecil individu yang mempunyai kekuasaan dan wewenang lebih besar dari yang lainnya untuk membuat atau menentukan apakah sesuatu dianggap masalah sosial atau bukan. Kelompok-kelompok itu antara lain pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi sosial, dewan atau musyawarah masyarakat.

Masalah Sosial Nyata dan Laten
Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan yang disebabkan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Masalah sosial nyata umumnya berusaha dihilangkan. Masalah sosial laten adalah masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat tetapi tidak diakui sebagai masalah. Hal ini umumnya disebabkan karena ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasinya. Contoh masalah sosial laten adalah korupsi.

Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial
Suatu kejadian atau rentetan peristiwa berubah menjadi masalah sosial ketika hal itu menarik perhatian masyarakat. Masyarakat secara intens membahas dan menggugat peristiwa-peristiwa tersebut. Namun demikian, tidak semua masalah sosial menjadi perhatian masyarakat. Sebaliknya suatu yang menjadi perhatian masyarakat juga belum tentu merupakan masalah sosial. Contoh, merebaknya pelanggaran lalu lintas adalah masalah sosial, namun tidak menarik perhatian masyarakat. Sebaliknya, terbaliknya atau tergulingnya sebuah bus bukanlah masalah sosial walaupun menarik perhatian masyarakat.


KONSEP, KLARIFIKASI, DAN KRITERIA MASALAH SOSIAL


KONSEP MASALAH SOSIAL

Masyarakat adalah dinamis, karena masyarakat merupakan sekumpulan dan sekaligus individu, keluarga, kelompok dan organisasi yang saling berinteraksi dan berindepandensi untuk mencapai tujuan. Aktivitas pencapaian tujuan tersebut hendaknya dilakukan sesuai dengan norma dan nilai yang ditetapkan. Bervariasinya menyebabkan di antara mereka melakukan aktivitas menyimpang dari norma dan nilai, sehingga masalah sosial selalu ada dan terjadi dalam masyarakat.

Selain itu, masalah sosial juga menunjukkan ketidakharmonisan atau disorganisasi sistem-sistem sosial yang ada dalam masyarakat, baik sistem keluarga, sistem sosial lokal hingga negara. Sistem-sistem sosial tersebut tidak mampu melaksanakan perananya dengan baik, sehingga sekelompok individu dalam masyarakat terlempar dari sitem sosial yang normatif. Masalah sosial terjadi karena struktur dari sistem masyarakat tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Contoh masalah sosial tersebut antara lain adalah pengangguran, kemiskinan, daerah kumuh, pengungsi, perdagangan anak dan wanita.

Menurut perspektif profesi pekerjaan sosial, masalah sosial merupakan kondisi atau sitiasi sosial yang dinilai orang sebagai kondisi yang tidak enak dan mengganggu. Suatu kondisi disebut masalah sosial atau tidak tergantung pada orang atau pihak yang memberikan penilaian dan alasan penilaiannya.
Masalah sosial timbul dari berbagai sebab, baik faktor pelaku (internal factor) maupun faktor lingkungan (eksternal factor). Faktor-faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dan berindependensi, sehingga masalah sosial biasanmya kompleks dan tidak mudah dipecahkan.

Masalah sosial mempunyai berbagai dimensi, baik ekonomi, sosial, budaya, biologis, psikologis, spiritual, hukum maupun keamanan, sehingga masalah sosial hanya bisa didekati secara lintas sektor dan interdisipliner.

Secara konseptual, istilah masalah (problem) sering dibedakan dalam dua pengertian yaitu antara masalah kemasyarakatan (societal problems) dengan masalah sosial (sosial problems). Pengertian pertama berkaitan dengan berbagai gejala kehidupan masyarakat, sedang pengertian kedua berkaitan dengan berbagai gejala abnormal dalam masyarakat. Dalam rangka memahami kedua masalah tersebut, disiplin Sosiologi dan Pekerja Sosial (Social Work) mempunyai andil yang signifikan. Sosiologi berupaya untuk menyelidiki berbagai persoalan umum dalam kehidupan masyarakat, dengan tujuan untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Pekerja sosial melakukan berbagai upaya perbaikan dan penanganan terhadap persoalan tersebut. Jadi, sosiologi berusaha memahami gejala-gejala atau kekuatan-kekuatan kemasyarakatan, termasuk masalah sosial, sedang Pekerja Sosial berusaha untuk menanggulangi gejala-gejala abnormal atau masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Masalah sosial sebenarnya merupakan hasil dari proses pertumbuhan dan perkembangan masyarakat itu sendiri (community development dan growth), walaupun masalah sosial adalah hasil yang tidak diharapkan (unexpectation results). Masalah sosial sebenarnya merupakan konsekuensi logis dalam kehidupan bermasyarakat, karena memang tidak ada suatu masyarakat pun yang bebas dari masalah sosial. Hal itu identik dengan peraturan baru. Peraturan dibuat untuk mengatur aktivitas dan perilaku manusia, namun konsekuensinya akan ada individu-individu yang melanggar peraturan-peraturan tersebut, sehingga setiap ada peraturan pasti akan ada pelanggaran. Jadi, tidak ada peraturan yang tidak dilanggar.

Perubahan dan perkembangan masyarakat terjadi secara bervariasi, artinya ada yang terjadi secara lambat (evalution), namun akan ada yang terjadi secara cepat (revolution). Perubahan dan perkembangan masyarakat secara secapt, apalagi tidak direncanakan dengan baik (unplanned), biasanya menimbulkan masalah sosial. Masyarakat senantiasa berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan tersebut, namun biasanya ada sekelompok individu yang tidak mampu melakukannya, sehingga berada dalam kesulitan (private trouble) dan masalah (private problems).

Masalah sosial merupakan dampak interaksi sosial antar individu, antar individu dengan kelompok, dan antar kelompok. Interksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat, tradisi dan ideologi, yang ditandai dengan proses sosial yang disosiatif. Masalah sosial menunjukan ketidaksesuaian antar unsur kebudayaan, sehingga membahayakan kehidupan masyarakat. Banyak pakar yang menggunakan ukuran atau indeks untuk memahami masalah sosial, misalnya indeks simple rates, social distance, dan compisite. Indeks simple rates yaitu angka laju gejala abnormal dalam masyarakat, seperti angka bunuh diri, perceraian, kenakalan anak dan seterusnya. Indeks social distance yaitu angka jauhnya jarak individu dengan individu lain atau dengan sistem sumber.Individu yang merasa dirinya jauh dari individu lain dan sistem sumber akan mengalami hubungan yang kurang harmonis, sehingga mengalami kesulitan melaksanakan peranan (private troubles) dan dapat melakukan perilaku menyimpang (deviant behavior). Indeks composite yaitu gabungan dari berbagai indeks dan bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu dengan lainnya. Selain itu, dapat digunakan kriteria umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi dalam masyarakat, seperti: keresahan sosial (social unrest).


KLARIFIKASI MASALAH SOSIAL


Sebuah masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubungan antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat.
Ada banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat, diantaranya adalah faktor ekonomis, biologis, psikologis dan kebudayaan setempat. Semua faktor itu memunculkan kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial. Setiap kelompok masyarakat memiliki norma sendiri yang menjadi ukuran kesejahtera, kesehatan, serta penyesuaian diri baik individu maupun kelompok.

 Soejono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat, yaitu :
a. Masalah sosial dari faktor ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran.
b. Masalah sosial dari faktor biologis, misalnya penyakit menular
c. Masalah sosial dsri fsktor psikologis, misalnya penyakit saraf, bunuh diri, gila dll
d. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja, konflik ras dll.

Pengelompokan yang lainnya adalah berdasarkan :
a. Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengurangan atau pembatasan-pembatasan sumber daya alam.

b. Warisan sosial, misalnya pertumbuhan dan berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran,migrasi, angka harapan hidup, kualitas hidup, pengangguran, depresi, pendidikan, politik dan supremasi hukum

c. Kebijakan sosial, misalnya perencanaan ekonomi, perencanaan sosial dll.

KRITERIA MASALAH SOSIAL


Para sosiolog telah menyusun ukuran-ukuran atau kriteria yang termasuk ke dalam masalah sosial sebagai berikut.

1. Kriteria Utama

       Unsur utama dari masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi nyata kehidupan. Artinya adanya ketidakcocokan antara anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan yang telah terjadi dalam kenyataan pergaulan.


2. Sumber Masalah Sosial

         Masalah-masalah sosial tidak hanya beraslal dari kondisi-kondisi atau proses-proses sosial, tetapi juga berasal dari bencana alam, misalnya gempa bumi, kemarau panjang banjir, dan lain-lain.Akibat lanjutannya adalah kemiskinan, kelaparan, dan lain-lain.


3. Penetapan Masalah Sosial

       Pada masyarakat maupun tidak mungkin setiap anggota menentukan sendiri nilai-nilai sosial, untuk kemudian dilebur menjadi sebuah pendapat. Sebab, individu sesuai dengan kedududukannya dan peranannya dan peranannnya di dalam masyarakat mempunyai nilai dan kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda.


4. Masalah-Masalah Sosial Nyata dan Laten

       Masalah-masalah social nyata adalah masalah social yang timbal sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan yang disebabkan tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan masalah social laten adalah masalah –masalah social yang terjadi di dalam masyarakat tetapi masyarakat tidak mengakuinya sebagai masalah ditengah-tengah mereka.


5. Perhatian Masyarakat

        Suatu kejadian yang merupakan masalah social belum tentu menjadi perhatian masyarakat, sebaliknya suatu yang menjadi pusat perhatian juga belum tentu merupakan masalah sosial. Misalnya, robohnya jembatan baja yang melintasi sebuah sungai sangat menarik perhatian meskipun bukan masalah social.


2. Contoh Masalah Sosial Dan Penanggulangannya


1. Pertumbuhan Penduduk Yang Tinggi
  • Penyebabnya : karena angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.
  • Penanggulangannya : dengan menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
2. Tindak Kejahatan
  • Penyebabnya : Masalah kemiskinan, pengangguran.
  • Penanggulangannya : membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan keamanan.
3. Masalah Sampah
  • Penyebabnya : Kebiasaan membuang sampah sembarangan
  • Penanggulangannya : membuang sampah pada tempatnya, mengolah sampah/mendaur ulang menjadi barang-barang yang berguna
4. Pencemaran Lingkungan
  • Penyebabnya : asap kendaraan
  • Penanggulangannya : dengan membangun taman kota, mengurangi kendaraan pribadi
5. Masalah Kebakaran
  • Penyebabnya : kompor meledak, korsleting listrik
  • Penanggulangannya :
  • Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
  • Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
  • Mematikan kompor setelah memasak.
  • Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
6. Rusaknya Fasilitas Umum
  • Penyebabnya : kurang perawatan
  • Penanggulangannya : masyarakat harus menjaga serta merawat fasilitas umum tersebut
7. Kualitas Penduduk Rendah
  • Penyebabnya : karena kurang memiliki keahlian dan ketrampilan dalam bekerja
  • Penanggulangannya : membuka layanan pendidikan gratis
8. Penyalahgunaan Narkoba dan Alkohol
  • Penyebabnya : kurangnya perhatian dari orang tua, terpengaruh lingkungan
  • Penanggulangannya : lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencari kegiatan yang positif agar terhindar dari narkoba dan alcohol.
9. Pemborosan Energi
  • Penyebabnya : pemakaian energi untuk hal-hal yang tidak perlu.
  • Penanggulangannya : menghemat energi atau memakai energi sesuai kebutuhan saja.
10. Kepadatan Penduduk
  • Penyebabnya : karena tingginya angka kelahiran
  • Penanggulangannya : melakukan program KB dan transmigrasi penduduk
11. Kesehatan
  • Penyebabnya : karena kurangnya menjaga kebersihan lingkungan
  • Penanggulangannya : dengan rutin membersihkan lingkungan sekitar rumah dan rajin memeriksakan kesehatan di Puskesmas atau Rumah Sakit.
12. Kenakalan Remaja
  • Penyebabnya : karena kurangnya pengawasan orang tua, terpangaruh lingkungan, mutu pendidikan yang kurang memadai
  • Penanggulangannya : meningkatkan pendidikan, menghindari hal-hal yang berbau negative, mendekatkan diri kepada Tuhan, orang tua juga harus meluangkan waktu untuk anak-anaknya.
13. Kebodohan
  • Penyebabnya : kemiskinan,
  • Penanggulangannya : membuka layanan pendidikan gratis.
14. Seks Bebas
  • Penyebabnya : karena terpengaruh hal-hal yang seharusnya belum dilihat
  • Penanggulangannya : rajin beribadah, mencari kegiatan yang positif
15. Perilaku Tidak Disiplin
  • Penyebabnya : kareng lebih mementingkan kepentingan pribadi
  • Penanggulangannya : berusaha untuk mementingkan kepentingan orang lain dan kepentingan bersama.

CONTOH PANJANG MASALAH SOSIAL


1. MASALAH MASALAH KEPENDUDUKAN

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Kita akan membahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di negara kita. Masalahmasalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.

Persebaran penduduk yang tidak merata
Wilayah negara kita sangat luas. Penduduk yang tinggal di wilayah negara kita tidak merata. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sangat padat. Menurut sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi didiami lebih dari dua belas ribu orang. Ini sangat berbeda dengan Provinsi Kalimantan Barat. Di sana hanya ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi.

Jumlah penduduk yang begitu besar
Jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak jumlah penduduk setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta jiwa.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah penduduk Indonesia sudah sangat banyak. Jumlah ini akan terus bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.

Kualitas penduduk rendah
Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ini mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Rendahnya pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia masih rendah. Remdahnya pendapatan per kapita rendah berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin.

Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Biasanya penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif (bekerja). Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di Indonesia cukup tinggi.

Kepadatan penduduk
Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya. 

Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut.
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
2. Melaksanakan program transmigrasi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.


2. Tindak kejahatan

Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di kota besar. Di desa pun sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang mencuri ternak, hasil pertanian, hasil hutan, dan sebagainya. 

Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh masalah kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras untuk menciptakan lapangan kerja. Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkat-kan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian warga. Sementara itu, aparat keamanan, terutama polisi harus mampu memberantas tindak kejahatan. Masyarakat diharapkan membantu polisi.


3. Masalah sampah

Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik. Bagaimana dengan pengelolaan sampah di lingkunganmu? Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di daerah padat penduduk. Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah. Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber), penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan. Karena itu, kalau kamu perhatikan, di lingkungan tempat tinggalmu ada selalu ada petugas sampah. Setiap bulan orang tuamu membayar iuran sampah. Pernahkah kamu mengalami keadaan di mana sampah tidak diangkut lebih dari satu minggu? Lingkungan menjadi bau, bukan? Bagaimana Pak RT dan masyarakat di lingkunganmu memecahkan masalah ini? Masalah lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Di banyak tempat banyak warga yang biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering terjadi banjir jika hujan lebat. 

Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya.


4. Pencemaran lingkungan

Kamu sudah pernah belajar masalah pencemaran di Kelas 3. Apakah kamu masih ingat macam-macam pencemaran? Ada pencemaran air dan pencemaran udara. Apa yang menyebabkan pencemaran air seperti sungai, danau, waduk, dan laut? Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian. 

Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-pabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari. Kalau kamu habis jalan-jalan, coba usaplah wajahmu dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat pada kapas itu? Kapas itu akan menjadi hitam karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu berasal dari debu dan asap kendaraan bermotor. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paru-paru kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor, usahakan supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap. Kalau bepergian ke mana-mana, sebaiknya menggunakan kendaraan umum. Jumlah kendaraan di jalan jadi berkurang.


5. Kebakaran

Masalah sosial lainnya yang juga sering dihadapi warga masyarakat di lingkunganmu adalah kebakaran. Siapa yang pernah melihat kebakaran? Kebakaran apa yang kamu saksikan itu? Apakah rumah atau hutan dan semak belukar? Apa yang terjadi ketika kebakaran? Api melahap segala sesuatu dengan cepat, bukan? Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah rumah terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting) listrik. Karena itu, masyarakat harus sangat hatihati dengan dua hal ini. Kebakaran pemukiman kumuh dan padat penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang mudah terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit sehingga sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. 

Kebakaran pemukiman sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut.
1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
3. Mematikan kompor setelah memasak.
4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hutan akan semakin berkurang. Kalau terjadi kebakaran, segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran terdekat. Warga juga harus saling membantu memadamkan api. Dan yang juga penting adalah mencegah terjadinya kekacauan atau aksi pencurian yang biasanya ikut terjadi pada saat terjadi kebakaran.


6. Rusaknya atau buruknya fasilitas umum

Coba sebutkan apa saja fasilitas umum di lingkunganmu? Beberapa fasilitas umum yang mudah dijumpai adalah sarana transportasi (kereta api, bis, angkot, kapal laut, kapal terbang), sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (Puskesmas, balai kesehatan ibu anak, Posyandu, rumah sakit), dan sarana hiburan (rekreasi). Bagaimana keadaan fasilitas umum ini di lingkunganmu? Apakah dalam keadaan baik atau rusak? Apa yang kamu lakukan kalau melihat fasilitas umum dalam keadaan rusak?

Mengapa buruknya fasilitas umum menjadi masalah sosial? Fasilitas umum digunakan secara bersama oleh masyarakat. Kalau fasilitas umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa menggunakannya. Apa yang terjadi jika bis-bis dan angkot rusak? Apa yang terjadi ketika kereta api rusak atau anjlok? Ratusan bahkan ribuan warga masyarakat terlantar. Mereka tidak bisa bepergian ke tempat lain. Mereka juga pasti menderita kerugian yang sangat besar. Coba kamu perhatikan keadaan fasilitas umum di lingkunganmu. Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak atau tidak terpelihara, bukan. Banyak sarana transportasi seperti bus, kereta api, dan kapal sudah tua dan kotor. Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti telpon umum, WC umum, tempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya. Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang.


7.     Perilaku tidak disiplin

Dalam hidup sehari-hari kita menjumpai banyak sekali perilaku tidak disiplin. Kita ambil contoh keadaan di jalan raya. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.
1. Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.
2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.
3. Pengandara mobil yang parkir sembarangan.
4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempat semestinya.
Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku tidak disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak disiplin dalam antre, dan lain-lain. Coba kamu sebutkan tiga lagi contoh perilaku tidak disiplin di lingkunganmu.


8. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Narkotika adalah obat untuk menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan rangsangan, contohnya morfin, heroin, dan kokain. Zat-zat yang tergolong narkoba umumnya dipakai dalam dunia medis. Siapa pun yang menggunakannya untuk tujuan di luar tujuan pengobatan (medis) tergolong tindakan yang salah. Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah sosial yang sangat serius. Pemakai narkoba akan kecanduan. Zat-zat itu perlahan-lahan merusak tubuh pemakainya. Banyaknya peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba sangat meresahkan. 
Negara kita memiliki hukum yang sangat keras yang mengatur peredaran narkoba. Siapa yang berani mengedarkan narkoba jenis apapun akan dihukum sangat berat. Mereka yang menggunakannya pun bisa dihukum. Demikian pula penggunaan alkohol. Agama telah melarang umatnya untuk mengkonsumsi alkohol. Negara kita juga memiliki undang-undang yang melarang penjualan alkohol di sembarang tempat. Meskipun demikian, masih ada banyak orang yang menyalahgunakan alkohol. Kamu tahu apa yang terjadi kalau orang terlalu banyak minum alkohol? Orang itu akan mabuk. Dalam keadaan mabuk, orang bisa melakukan apa saja, termasuk kejahatan. Keadaan ini tentu akan mengganggu ketertiban masyarakat.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan alkohol? Masing-masing kita menahan diri untuk tidak menggunakannya. Kita juga mengingatkan saudara-saudara kita, teman, atau orang lain untuk menghindari hal ini. Kalau melihat ada penyalahgunaan narkoba, kita bisa melapor ke pihak berwajib.


9. Pemborosan energi

Sumber energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam, dan batu bara) suatu ketika akan habis. Sumber energi ini tidak dapat diperbarui. Karena itu, kita harus hemat memakainya supaya sumbersumber energi ini tidak cepat habis. Coba perhatikan keadaan di rumahmu? Apakah keluargamu termasuk orang yang menghemat energi? Bagaimana keluargamu memakai listrik? Bagaimana keluargamu memakai bahan bakar bensin atau solar? Apakah kamu memiliki mobil atau sepeda motor? Apakah dalam menggunakan bahan bakar bensin dan solar, orang tuamu termasuk orang yang boros. Kita bisa belajar menjadi hemat dalam menggunakan energi. Contoh cara menghemat energi antara lain sebagai  berikut.

1. Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan.
2. Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda.
3. Memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya dari tumbuhtumbuhan, angin, air, dan matahari.

10. Kelangkaan barang-barang kebutuhan 

Apa yang dirasakan ibumu ketika sulit mendapatkan beras? Tentu akan cemas, bukan? Dalam masyarakat kita beberapa kali terjadi kelangkaan barang kebutuhan tertentu. Beberapa waktu yang lalu masyarakat kesulitan mendapatkan kedelai. Akibatnya, kegiatan industri berbahan baku kedelai, seperti industri tahu, tempe, susu kedelai, dan kecap terganggu. Barang-barang kebutuhan yang sering langka antara lain minyak tanah dan minyak sayur. Kelangkaan barang-barang kebutuhan sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa persediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari cukup. 

Posting Komentar untuk "37 CONTOH MASALAH SOSIAL DAN PENGERTIANNYA"