MAKALAH KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
MAKALAH KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia
juga disebutsebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan
dankemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksidengan manusia
yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok.Kemampuan dan kebiasaan
manusia berkelompok ini disebut jugadengan zoon politicon.
Istilah manusia sebagi zoon politicon pertama
kali dikemukakanoleh Aristoteles yang artinyamanusia sebagai binatang politik.
Manusiasebagai insan politik atau dalam istilah yang lebihpopuler manusiasebagi
zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memilikikemampuan untuk hidup
berkelompok dengan manusia yang lain dalamsuatu organisasiyang teratur,
sistematis dan memiliki tujuan yang jelas,seperti negara. Sebagai insan
politik,manusia memiliki nilai-nilai yangbisa dikembangkan untuk mempertahankan
komunitasnya.Argumen yang mendasari pernyataan ini adalah bahwa
manusiasebagaimana binatang,hidupnya suka mengelompok.Hanya saja antara manusia
dan binatang berbeda memiliki cara mengelompok yang berbeda, hewan mengandalkan
naluri,sedangkan manusia berkelompok dilakukanmelalui proses belajar dengan
menggunakan akal pikirannya.Sifat berkelompok pada manusia didasari pada kepemilikankemampuan
untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dankemampuan untuk saling bekerjasama.
Selain itu juga adanyakepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam
kelompok,antara lain: nilai kesatuan, nilai solidaritas,nilai kebersamaan dan nilaiberorganisasi.
Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang dianggap
paling baik,paling bermakna, paling berguna, paling menguntungkan, dan
palingdapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia. Nilai kesatuan mengandungmakna
bahwa komunitas politik merupakan kumpulan orang-orangyang memiliki tekad untuk
bersatu dan komunitas politik hanya terwujudapabila adapersatuan. Nilai
solidaritas mengandung makna bahwahubungan antar manusia dalam komunitas
politik bersifat salingmendukung dan selalu membuka kesempatan untuk bekerja
samadengan manusia yang lain. Nilai kebersamaan mengandung artikomunitas
politik merupakan wadah bagi mereka untuk mewujudkantujaun hidup yang
diidam-idamkan. Nilai organisasi mengandung maknabahwa komunitas politik yang
dibangun manusia, mengatur dirinya dalambentuk pengorganisasi yang memungkinkan
tiap-tiap menudia mengambil perannya.
Aktualisasi manusia sebagai makluk sosial,
tercermin dalamkehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok dalam
hidupnya.Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan,
bahkanbertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk
meningkatkankebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya,
disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuanmeningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui kelompok manusia bisamemenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa dikatakankebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi
dengan cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuanmeningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui kelompok manusia bisamemenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa dikatakankebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi
dengan cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus
sebagaimakluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu hidup
berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku berkelompok (kolektif) pada
dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti semut, lebah,
burung bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yangesensial antara perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada binatang.
burung bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yangesensial antara perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada binatang.
Kehidupan berkelompok (perilaku kolektif)
binatang bersifatnaluri, artinya sudah pembawaan dari lahir, dengan demikian
sifatnyastatis yang terbentuk sebagai bawaan dari lahir. Contoh bentuk
rumahlebah, sejak dahulu sampai sekarang tidak ada perubahan, demikianhalnya
dengan rumah semut dan hewan lainnya. Sebaliknya perilakukolektif manusia
bersifat dinamis, berkembang, dan terjadi melalui prosesbelajar (learning
process).
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia sebagai mahkluk social dan ekonomi
adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainnya.
Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi
secara psikologisosial“. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya
tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat
kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk
manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik, dan
manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus)
yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self Interest).
Jadi sudah kodratnya manusia adalah makhluk
sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan
dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli.
pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam dan variatif seperti
dijelaskan dibawah ini.
Menurut Para Ahli :
1.
Menurut
H. Booner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial
bahwa: “Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya.”
2.
Menurut
Gillin dan Gillin (1954) yang menyatakan bahwa interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang,
dan orang perorangan dengan kelompok.
3.
Maryati
dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau
hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar
kelompok atau antar individu dan kelompok.”
4.
Murdiyatmoko
dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang
menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan
tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur social.”
5.
Siagian
(2004) “Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling
mempercayai, menghargai, dan saling mendukung.” Dari pendapat para ahli dapat
disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar
sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan
antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok dalam
kehidupan sosial.
Ø Karakteristik Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada
yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu.
Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1.Dorongan untuk makan
2.Dorongan untuk mempertahankan diri
3.Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana
individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar
individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan.
Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai
makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial
untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang
terdiri dari :
1)
penerimaan
bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan
yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
2)
penghematan
tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu
menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling
jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat
secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri
membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri
malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya
konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan
sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia
satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1)
Tekanan
emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2)
Harga
diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan
orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan
kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti
semula.
3)
Isolasi
sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang
sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia
adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat
mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial
karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk
mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas,
kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai makhluk social dan ekonomi, nampak
pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan
ini tanpa bantuan orang lain dan tidak membutuhkan apapun karena manusia
cenderung makhluk yang tidak pernah merasa puas.
Ø Kedudukan Manusia
sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup
sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan
kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat
dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan
politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama
dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan
integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia
nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam
kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan
yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru
memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah”
dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan,
baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi,
negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
Ø Pengembangan Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam
kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya.
Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan
manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam
kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian
yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja,
manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang
lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan
pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional
lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang
khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah
satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan,
“manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia
tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya.
Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak
terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan
kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial
berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan
jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
Manusia dalam memenuhi
kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang cenderung tidak
pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu berusaha secara terus
menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self Interest).
Makhluk ekonomi
cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya.
1.
Homo homini lupus = manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (maksudnya
manusia merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan
terhadap manusia lainnya.
2.
Homo homini socius = manusia menjadi kawan bagi manusia lainnya.
A. Manusia sebagai makhluk
EKONOMI memiliki ciri-ciri:
1.
Sikap
tak pernah puas
2.
Banyak
keinginan dan kebutuhan
3.
Cenderung
melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
4.
Cenderung
melakukan tindakan ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan
antara apa yang dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai /
hasilnya.).
5.
Cenderung
memilih suatu kegiatan /aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan
yang diinginkan.
B. Pelaku Kegiatan Ekonomi
- Rumah Tangga Perorangan
(Keluarga)
- Rumah Tangga Produksi/Perusahaan
- Rumah Tangga Pemerintah
- Rumah Tangga Masyarakat luar
negeri
C. Kegiatan ekonomi dalam
usaha memenuhi kebutuhan :
- Mengambil
dan Memanfaatkan Hasil Kekayaan Alam (Ekstraktif)
- Mengolah
Tanah (Agraris)
- Berdagang
(Perdagangan)
- Membuka
Usaha industri
- Usaha
Jasa
D. Persiapan yang dilakukan
dalam memenuhi kebutuhan
- BERTINDAK
RASIONAL
- BERTINDAK
EFISIEN DAN EKONOMIS
- PENGHEMATAN
- SKALA
PRIORITAS
- PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
- BEKERJA
KERAS, ULET, TEKUN
A. Ciri-ciri manusia
sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
1.
Naluri untuk saling tolong menolong,
2.
Setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya.
Keadaan inilah yang
dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga
timbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila
hal hal diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan
penyimpangan sosial.
B. Perilaku Bekerjasama
untuk memenuhi kebutuhan hidup
- Kerjasama saling menguntungkan
--- contoh, kerja sama pengusaha dengan tenaga kerja
- Kerjasama untuk kepentingan
bersama --- contoh, gotong royong
- Kerjasama saling
menghormati/tidak memaksakan kehendak --- contoh, pembagian giliran
air / irigasi
C. Fungsi Manusia sebagai
Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
- Sikap menghormati hak dan kewajiban
- Menjaga harga diri
- Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang
berlaku
- Berbagi ilmu
- Sikap saling tolong menolong
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Selain menjadi makhluk individu, manusia juga
menjadi makhluk sosial. Makhluk sosial ialah: makhluk yang tidak dapat hidup
sendiridi dunia ini dan membutuhkan bantuan orang lain untuk terus hidup.
Karena menjadi makhluk sosial manusia memiliki sifat suka bekerjasama dan
bersaing . Apabila dalam bekerjasama dan bersaing manusia berlaku terbuka maka
akan tercipta harmoni sosial. Akan tetapi jika masnusia bersaing
secara tidak tertutup maka bisa terjadi konflik antar manusia.
Sebagai makhluk sosial manusia merindukan suasana damai tetapi juga tak pernah
terhindar dari konflik. Desain manusia sebagai makhluk sosial bukan fikiran
manusia, tetapi juga berasal dari Tuhan Sang Pencipta. Kitab Suci penuh dengan
pesan-pesan harmoni social, dan manusia merupakan makhluk ekonomi yang
cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya.
Kesimpulan dari makalah ini adalah hakikat
manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipungkiri lagi. Manusia membutuhkan
orang lain dalam menjalankan kehidupan di dunia ini begitu juga manusia
membutuhkan Tuhan untuk memperoleh ketenangan jiwa. Tanpa mempercayai Tuhan
manusia tidak akan merasakan ketenangan melainkan kegelisahan dalam hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar untuk "MAKALAH KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT "