Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MAKALAH MEDOLOGI PENELITIAN

MEODOLOGI PENELITIAN
(Landasan Teori  Penelitian Tindakan Kelas )


Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah” Metodologi Peneltian ”
Dosen Pengampu : Drs. Sukarman Syarnubi, M. Pd
Disusun OLeh :
Kelomopok XI
1.       Hendri Saputra       (125911     )
2.       Tatik Prisnamasari   (12451140 )

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PGMI ( VI E)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN)CURUP
TAHUN AJARAN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.       Latar Belakang
Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada generasi yang tinggi maka setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu dilakukan melalui penelitian. Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang akurat, maka perlu menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode penelitian secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu metode.
Salah satu penelitian yang menggunakan metode kuantitaif yaitu Penelitian Tindakan Kelas ( PTK). Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dikelas. Jadi dapat diartikan PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah actual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru memiliki peran ganda, yaitu sebagai paktisi dan peneliti. Berdasarkan uraian singkat diatas, maka dalam makalah ini akan membahas tentang kerangka berpikir / paradigma dalam Penelitian Tindakan Kelas dan Hipotesis Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas.


2.       Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan Kajian Teori Dan Pustaka?
2.       Apa yang dimaksud dengan Kerangka Berfikir?
3.       Apa yang dimaksud dengan Hipotesi Tindakan?

3.       Tujuan
1.       Agar mahasiswa mampu memahami tentangKajian Teori Dan Pustaka
2.       Agar mahasiswa mampu memahami tentang Kerangka Berfikir
3.       Agar mahasiswa mampu memahami tentang  Hipotesi Tindakan.
BAB II
PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A.      Kajian Teori dan Pustaka
1.       Pengertian dan Fungsi kajian teori dan pustaka
Teori –teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelasakan tentang variabel yang akan diteliti saebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) serta penyusunan instrumen penelitian. Kajian teori sangat penting untuk membangun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Kajian teori dapat berupa kuitpan teori, berbagai definisi dari variabel, dan temuan penelitian sebelumnya.
Kajian pustaka merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek , baik secra teoretis maupun empiris yang mnumbuhkan gagasan dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas. Dasar –dasar usulan penelitian tindakan kelas tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yany terkait dan mendukung pilihan tindakan kelas. Ary (1983) mengatakan bahwa sangat penting penelitian terdahulu yang cocok dengan bidang yang diteliti sebagai dasar pendukung pilihan.[1][1]
Dalam pembahasan kajian pustaka perlu diungkapkan kerangka acuhan komperensif mengenai konsep , prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Uraian dalam kajian pustaka diharapkan menjadi landasan teoritis mengapa masalah yang dihadapkan dalam penelitian tindakan kelas perlu dipecahkan dengan strategi yang dipilih. Kajian teoritis mengenai  prosedur yang akan dipakai dalam pengembangan juga dikemukakan.
Kajian pustaka dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan  upaya- upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat.
Dalam penelitian tindakan kelas kajian pustaka dan kerangka teori memiliki beberapa fungsi. Seperti yang dikemukakan Zubaidah (2007) bahwa funsi kajian pustaka meliputi :
1.       Mengetahui sejarah masalah penelitian
2.       Membantu memilih prosedur
3.       Memahami latar belakang teoritis masalah penelitian
4.       Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya
5.       Menghindari duplikasi, dan
6.       Memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian.[2][2]

2.       Cara mendeskripsikan kajian teori dan pustaka
Pada bagian ini peneliti harus menguarikan dengan jelas kajian teori ynag menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan rancanfan penelitian tindikan kelas.kemukan juga teori , temuan dan penelitian lain yang relevan dan mendukung pilihan tindakan kelas tersebut. Setelah menjadi laporan penelitian akan menjadi bab tersendiri yang lazimnya, pada bagian akhir dapat dikemukan hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan. Bagian kajian pustaka ini nantinya dinamakan Bab II Kajian Pustaka.[3][3]
Kajian teori ini digunakan untuk hal- hal penting diantaranya:
a.       Menjawab permasalahan PTK secara teorits
b.       Menemukan varibel penyebab masalah PTK.
c.        Mengoperasikan variabel penelitian.
d.       Menemukan metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan.
Hal- hal yang perlu diperhatiakn dalam kajian teori tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Relevansi buku dengan judul penelitaian.
b.       Kekinian (up to date) buku hendaknya dicari yang terbaru
c.        Buku atau hasil penelitian itu dapat memberikan arahan pada mengidentifikasi variabel penelitiaan dan operasionalisasinya.

Didalam kajian pustaka berisi tentang :
1.       Hakikat tentang peningkatan mutu pembelajaran (Variabel  Harapan)
2.       Hakikat tentang model pembelajaran (Variabel Tindakan)
3.       Bentuk atau langkah-langkah model pembelajaran
4.       Indikator tentang harapan variabel
5.       Kaitan antar model pembelajaran  dengan peningkatan mutu pembelajaran (Variabel Harapan)

Dalam menyusun kajian pustaka perlu berusaha untuk
Mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya. Sumber tersebut harus relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Kajian pustaka dapt digunkan dengan dua pola yaitu, deduktif dan induktif. Dengan deduktif kita mulai dari proposisi yang berlaku secra umum untuk memberlakukannya pada kedaan khusus, serta berlaku sebaliknya untuk induktif.
Langkah –langkah yang dilakukan dalam penyusunan kajian pustaka antara lain :
1.       Siapkan butir –butir yang diperlukan dalam mencatat informasi dari pustaka
2.       Siapkan sistematika pengumpulan informasi, dan
3.       Mencari informasi sebanyak-banyaknya dari bahan kepustakaan maupun internet.

Supaya peneliti lebih mudah dalam penyusunan kajian pustaka perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.       Gunakan masalah –masalah sebagai fokus
2.       Buatlah renacana urutan pencarian dan penulisan
3.       Menekankan keterkaitan pustaka dengan masalah penelitian. Zubaidah (2007)
Ć¼  Contoh kerangka teori dari judul PTK “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Motivasi Siswadalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN 12 Kali Baru Jakarta Utara”:
1.       Hakikat Model Pembelajaran Kooperetig (Cooperatif Learning) Tipe Jigsaw
1.1    Pembelajaran Kooperetig (Cooperatif Learning)
1.2    Tipe Jigsaw
2.       Hakikat Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran IPS SD
1.1    Hakikat hasil belajar
1.2    Hakikat motivasi siswa dalam pembelajaran IPS SD[4][4]

B.      Kerangka Berfikir
1.       Pengertian dan Fungsi Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antarvariabel yang akan diteliti. Pertautan antarvariabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal , proses pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir dapat disusun dalam bentuk kalimat-kalimat atau digambarkan sebagai sebuah diagram.[5][5]
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan (Suriasumantri, 1986). Kriteria pertama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.
Kerangka berpikir merupakan sintesis tentang hubungan antarvariabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan itu selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesis tentang hubungan antarvariabel yang diteliti. Sintesis tentang hubungan antarvariabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Fungsi Kerangka Pikiran adalah Membantu dan mendorong peneliti memusatkan usaha penelitiannya untuk memahami hubungan antar variabel tertentu yang telah dipilihnya.[6][6]
Mempermudah peneliti memahami dan menyadari kelemahan/keunggulan dari penelitian yang dilakukannya dibandingkan penelitian terdahulu.

2.       Cara merumuskan kerangka berfikir
Kerangka pikir itu penting untuk membantu dan mendorong peneliti memusatkan usaha penelitiannya untuk memahami hubungan antar variabel tertentu yang telah dipilihnya, mempermudah peneliti memahami dan menyadari kelemahan/keunggulan dari penelitian yang dilakukannya dibandingkan penelitian terdahulu.

Langkah-langkah membangun kerangka penelitian atau paradigma penelitian, diantaranya:

1.     Pahami keadaan objek penelitian dengan cermat, sehingga dapat merumuskan masalah penelitian yang jelas dan research question yang jelas pula
2.     Pahami tujuan penelitian, dan tuliskan tujuan penelitian dengan rinci menjadi tujuan umum dan tujuan khusus
3.     Pelajari teori yang relevan, yang berhubungan dengan subjek penelitian Anda
4.     Pahami konsep-konsep yang diuraikan dalam teori tersebut dengan cermat. Hal ini sangat penting agar tidak membuat kekeliruan ketika menyusun kerangka fikir dan menterjemahkan konsep menjadi variabel.
5.     Pelajari hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian Anda (tujuannya, pendekatannya, sampling, variabel-variabel utama, instrumen penelitian, metode analisa data, kesimpulan dan implikasinya).
6.     Kembangkan pengetahuan yang diperoleh berdasar keyakinan/pengetahuan peneliti sendiri, untuk menyusun kerangka fikiran (kerangka konseptual) penelitian yang diharapkan dapat menjawab research questions penelitian tersebut.[7][7]

Cara Menulis Kerangka Berpikir dalam bentuk Rumusan Kalimat-kalimat :
1.       Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), secara singkat.
2.       Rumuskan tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3.       Rumuskan hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4.       Susun ketiga komponen di atas dalam sebuah paragraf yang padu.
Cara Menulis Kerangka Berpikir dalam Bentuk Diagram

1.       Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), dalam bentuk poin-poin penting dengan singkat.
2.       Rumuskan poin-poin penting tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3.       Rumuskan poin-poin hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4.       Rancang sebuah diagram yang memuat poin-poin tersebut dengan alur[8][8]

Contoh :

Berdasarkan pengamatan di kelas, pembelajaran PKn terasa monoton, menggunakan metode pembelajaran konvesional, sedangkan prestasi belajar PKn juga rendah. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat memecahkan masalah ini. Caranya adalah dengan melatih guru PKn, kemudian mengaplikasikannya secara kolaboratif dengan peneliti. Hasilnya, diharapkan proses pembelajaran di kelas tidak lagi monoton dan menggunakan metode pembelajaran konvensional, serta prestasi belajar PKn siswa juga akan meningkat.




















Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
C.      Hipotesi Tindakan
1.       Pengertian dan Fungsi Hipotesi Tindakan
Hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara pada penelitian yang akan dilakukan. Termasuk dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, hipotesis dibutuhkan sebagai acuan peneliti, yang disebut dengan hipotesis teindakan.[9][9]

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan yang terdapat pada metode-metode penelitian lain, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketatan penelitian formal. Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu.

2.       Cara Merumuskan Hipotesis Tindakan
Rumusn hipotesis tindakan bersadasrkan pada car memecahkan masalah dalam PTK. Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang tepat , peneliti dapat muali dengan menimbang prosedur –proseur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang dinginkan dapat dicapai. Dalam hal ini peneliti hendaknya mencari masukan dari orang-orang yang terkait dengan masalah  penelitian. [10][10]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan adalah seabagi berikut :
1.       Diskusikan rumusan hipotesis tindakan dengan mitra peneliti.
2.       Pelajari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dibidang ini.
3.       Masukan tindakan yang diusulkan untuk mengahsilkan perbaikan yang diinginkan.
4.       Tetapkan berbagai altertnatif tindakan pemecahan masalah.
5.       Pilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan dapat dilakukan oleh guru.
6.       Tentukan cara untuk dapat menguji hipotesis tindakan
7.       Dalam menentukan tindakan penelitian bisa berdiskusi dengan teman sejawat, ahli, buku, atau hasil penelitian yang telah ada.

Ć¼  Contoh  hipotesis tindakan:
Sitauasinya adalah kelas yang siswa- siswanya sangat lamban dalam memahami teks bacaan. Berdasarkan analisis masalah, peneliti menyimpulkan bahwa mereka memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaan, dan bahwa “ kesiapan pengalaman” untuk memahami konteks perlu ditingkatkan. Hipotesis tindakan adalah : bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan  yang tepat dan “kesiapan pengalaman” untuk memahami kontes bacaan ditingkatkan , maka para siswa akan meningktkan kecepatan membacanya. Dalam masalah tindakan untuk meningkatkan cara- caraevaluasi yang dapat memberikan dampak pada peningkatan pembelajaran siswa.

Ć¼  Contoh hipotesis tindakan dalam PTK :
a.       Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran IPS di SD N 03 Curup Utara
b.       Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS di SD N 03 Curup Utara[11][11]










BAB III
PENUTUP
Simpulan
Kajian pustaka merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek , baik secra teoretis maupun empiris yang mnumbuhkan gagasan dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas. Dasar –dasar usulan penelitian tindakan kelas tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yany terkait dan mendukung pilihan tindakan kelas.
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal , proses pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir dapat disusun dalam bentuk kalimat-kalimat atau digambarkan sebagai sebuah diagram.
Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan yang terdapat pada metode-metode penelitian lain, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketatan penelitian formal. Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu








DAFTAR PUSTAKA
Aries Febru  Erna dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Malang : Aditya Media Publishing. 2012
Hamzah,dkk,Menjadi peneliti PTK yang profesional, Gorontalo : PT Bumi Aska. 2011
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jagakarsa: Pt Rajagrafindo Persada .2008
TaniredjaTukiran, dkk, Penelitian Tindakan Kelas,Purwokerto:  Alfabeta Bandung.2010







[1][1]Kunandar, LangkahMudahPenelitianTindakanKelas, 2008 Jagakarsa: PtRajagrafindoPersada .hal. 90

[2][2]Ibid.hal 91
[3][3]Erna februariesdkk, PenelitianTindakan Kelas,2012, Malang : Aditya Media Publishing. Hal .45
[4][4]Kunandar, LangkahMudahPenelitianTindakanKelas, 2008 Jagakarsa: PtRajagrafindoPersada .hal 191-121
[5][5]Tukirantaniredja, dkk, PenelitianTindakanKelas, 2010, Purwokerto:  AlfabetaBandung.hal. 34
[10][10]Erna februariesdkk, PenelitianTindakan Kelas,2012, Malang : Aditya Media Publishing. Hal. 54
[11][11]Ibid.hal 56

Posting Komentar untuk "MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS"