makalah kehidupan sosial masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia selain sebagai makhluk
individu, manusia juga disebutsebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki
kebutuhan dankemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksidengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk
kelompok.Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut jugadengan
zoon politicon.
Aktualisasi manusia sebagai makluk
sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok dalam
hidupnya. Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan, bahkan
bertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia
berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui
kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa
dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan
cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
Manusia merupakan makluk individu
dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu hidup
berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku berkelompok (kolektif) pada
dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti semut, lebah, burung
bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yangesensial antara
perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada binatang.
1.2. Tujuan
·
Untuk
mengetahui pengertian sosial
·
Untuk lebih
menambah wawasan tentang makhluk sosial
·
Untuk memahami
tentang kehidupan sosial
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN SOSIAL
a. Pengertian Sosial.
Kata sosial berasal
dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh,
dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudarno (dalam Salim,
2002) menekankan pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari
hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu
(individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi sosial tertentu
berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat
pada waktu tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa
sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat yang lahir,
tumbuh, dan berkembangan dalam kehidupan bersama.
b. Cakupan Sosial
Cakupan sosial menurut
Sudarno ada dua yaitu interaksi sosial dan hubungan sosial. Interaksi sosial
didefenisikan sebagai interaksi lembaga sosial, individu, dalam tata hubungan
yang dikendalikan oleh kepentingan tertentu (Salim, 2002), sedangkan Soerjono
Soekanto mendefenisikan interaksi sebagai hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok
(Ibrahim, 2003). Hubungan sosial merupakan hubungan antara lembaga, individu
yang bersifat umum yang memiliki dasar kegiatan kemasyarakatan (Soedarno dalam
Salim, 2002).
Faktor sosial menurut Anderson meliputi pendidikan dan suku bangsa
(Muzaham, 1995), sedangkan Gottlieb (1983, dalam Kuntjoro 2002) menyebutkan
dukungan keluarga sebagai salah satu faktor sosial. Dengan mengadaposi pendapat
Anderson dan Gottlieb tersebut maka faktor-faktor sosial adalah pendidikan,
suku, dukungan keluarga.
1.Pendidikan
Pendidikan sebagai
suatu konsep, memiliki sifat yang cukup terbuka untuk menelaah. Pendidikan
dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses penyampaian bahan/materi
pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan (anak didik) guna mencapai
perubahan tingkah laku (Notoatmodjo, 1993).
Pengertian pendidikan
digunakan untuk menunjuk atau menyebutkan suatu jenis peristiwa yang dapat
terjadi di berbagai jenis lingkungan. Jenis peristiwa ini ialah interaksi
antara dua manusia atau lebih yang dirancang untuk menimbulkan atau berdampak
timbulnya suatu proses pengembangan atau pematangan pandangan hidup pribadi.
Jenis lingkungan tempat terjadinya interaksi ini dapat berupa keluarga,
sekolah, tempat kerja, tempat bermain, berolahraga atau berekreasi, ataupun
tempat lain (Muzaham, 1995).
2.Suku
Suku merupakan
unit-unit kebudayaan, dimana latar belakang kebudayaan tersebut berbeda-beda.
Perbedaan ini akan menghasilkan tingkah laku yang berbeda pula, baik itu
tingkah laku individu maupun tingkah laku kelompok. Tingkah laku yang dimaksud
bukan hanya kegiatan yang bisa diamati dengan mata saja, tetapi juga apa yang
ada dalam pikiran. Pada manusia, tingkah laku ini tergantung pada proses
pembelajaran. Apa yang mereka lakukan adalah hasil dari proses belajar yang
dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya disadari atau tidak. Mereka
mempelajari bagaimana bertingkah laku dengan cara mencontoh atau belajar dari
generasi di atasnya dan juga dari lingkungan alam dan sosial yang ada
disekitarnya (Muzaham,1995).
3.Dukungan Keluarga
Keluarga didefenisikan
oleh Friedman (1992) sebagai dua individu atau lebih yang bergabung bersama
karena adanya ikatan saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi yang
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian keluarga. Keluarga mengemban
fungsi untuk kesejahteraan anggota keluarga yang mencakup 5 bidang yaitu
biologi, ekonomi, pendidikan, psikologi dan sosial budaya (WHO,1978 dikutip
dari Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005). Dukungan keluarga mengacu pada sistem
atau jaringan yang membantu individu dalam proses kehidupan. Sebagai makhluk
sosial tentunya individu tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka
manusia membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang sekitarnya berupa
penghargaan, perhatian, dan cinta (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005).
Gottlieb (1983, dalam
Kuntjoro 2002) mendefenisikan dukungan sosial (social support) sebagai inti
verbal atau nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
diberikan oleh orang-orang yang dekat dengan subjek di dalam lingkungan
sosialnya atau kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional
atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.
Dukungan keluarga
terjadi sepanjang hidup, dimana sumber dan jenis keluarga berpengaruh terhadap
tahap lingkaran kehidupan keluarga.
2.2.MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai mahkluk social dan
ekonomi adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainnya.
Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi
secara psikologisosial“. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya
tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat
kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk
manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik, dan
manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus)
yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self Interest).
Jadi sudah kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi
sosial menurut para ahli. pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam
dan variatif seperti dijelaskan dibawah ini.
Menurut
Para Ahli :
1.
Menurut H. Booner dalam bukunya
Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial bahwa:
“Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya.”
2.
Menurut Gillin dan Gillin (1954) yang
menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang
secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.
3.
Maryati dan Suryawati (2003)
menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik
atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar
individu dan kelompok.”
4.
Murdiyatmoko dan Handayani (2004),
“Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses
pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur social.”
5.
Siagian (2004) “Interaksi positif
hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai,
dan saling mendukung.” Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar sesama manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu,
antar kelompok maupun atar individu dan kelompok dalam kehidupan sosial.
Ø Karakteristik
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
1.Dorongan untuk makan
2.Dorongan untuk mempertahankan
diri
3.Dorongan untuk melangsungkan
jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan
membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga
mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan
melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1)
penerimaan bentuk-bentuk
kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari
luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2)
penghematan tenaga dimana ini
adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga
dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara
efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita
lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1)
Tekanan emosional. Ini sangat
mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2)
Harga diri yang rendah. Ketika
kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3)
Isolasi sosial. Orang yang terisolasi
harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar
terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu
berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui
medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai
makhluk social dan ekonomi, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada
manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain dan tidak
membutuhkan apapun karena manusia cenderung makhluk yang tidak pernah merasa
puas.
Ø Kedudukan
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta
bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini,
spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat
untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk
sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh
lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial,
kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal
(institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
Ø Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi
sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan
yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela
mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini
dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh
hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa
pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan
rohani.
2.3.PENGERTIAN MASYARAKAT SOSIAL
a.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka”
yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau “masyaraka” yang berarti saling
bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang sebelumnya
berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan” . Masyarakat juga bisa diartian
sebagai sekelompok orang yang membentuk sebuah system , dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab “musyarak “.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar makhluk sosial. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Dalam bahasa Inggris, kata masyarakat
diterjemahkan menjadi dua pengertian, yaitu society dan community.
- Menurut Abdul Syani (1989), masyarakat
sebagai community dapat dilihat dari dua sudut pandang.
- Memandang community sebagai unsure statis, artinya community
terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka
ia menunjukkan bagiandari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia dapat
pula disebut sebagai masyarakat setemnpat, misalnya kampong, dusun atau
kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari
kehidupan sekelompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial.
Disamping itu, dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai
dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau
hidup bersama manusia.
- Community dipandang sebagai unsure yang dinamis, artinya
menyangkut suatu proses (nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan
hubungan antar manusia, maka di dalamnya ada yang sifatnya fungsional.
Dalam hal ini dapat diambil contoh tentang masyarakat pegawai negeri
sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan sebagainya.
- Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat
diduga bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut,
maka ia dapat disebut masyarakat society. Masyarakat dalam pengertian
society terdapat interaksi sosial, hubungan-hubungan menjadi bersifat
pamrih dan ekonomis (Abdul Syani, 2002).
Ø Pengertian
Masyarakat Menurut Para Ahli
- Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Ralp
Linton
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah
cukup lama dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan
dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas tertentu.
- Paul B.
Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
- Abdul
Syani
Masyarakat merupakan kelompo-kelompok makhluk
hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya
sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri.
- Emile
Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk
dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang
mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama disuatu
wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan,
berinteraksi satu sama lain. Mempunyai suatu kebiasaan tradisi ada , sikap dan
rasa persatuan yang sama serta saling merhagai.
b.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial
adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga
dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah
satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik
tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia
atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang
bernama keluarga, kemudian berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah
kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”,
social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti
kelompok.
Menurut para
ahli tentang kelompok sosial :
1.
Hendro Puspito mendefinisikan bahwa “Kelompok
sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu
yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.”
2.
Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok
sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang
telah matang.”
3.
Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt menjelaskan
bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.”
4.
Mayor Polak mengatakan bahwa “Kelompok sosial
adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.”
5.
Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa
“Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan tersebut”.
Ø Ciri-Ciri
Kelompok Sosial
- Merupakan
satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal. - Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki
status dan peran tertentu.
- Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran
masing masing, baik itu secara tertulis atau secara tidak tertulis.
- Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
- Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada
norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
- Memiliki kepentingan bersama.
- Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar
belakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga
diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan
secarabersama-sama.
- Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
- Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak
terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial.
- Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing
individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok sosial tersebut.
Ø Hubungan Antara
Kelompok Sosial dan Masyarakat
Kelompok social yang dipandang dari sudut
individualisme secara langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi
anggota dari kelompok – kelompok kecil , kelompok –kelompok kecil yang dimaksud
adalah atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara
masyarat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu sama lain , dalam
menjalin hubungan sebagai makhluk sosial bila ingin mendapatkan kesejahteraan
dalam bermasyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok sosial . Masyarakat
bisa membentuk kelompok sosial yang diminati perindividu dan dikelompokkan
menjadi satu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social pun bermunculan
dillakangan masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama lain.
Kelompok social
tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam pemukiman nya
atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakan bahawasannya tingkah laku
masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang
aktif dan positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting
untuk membangun suatu daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa.
Jika masyarakat tidak mau ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa
menyebabkan runtuhnya kelompok social, karena yang paling penting dalam
kelompok social adalah interaksi individu terhadap individu lainnya dalam arti
lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan individu lainya.
Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan pola
berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung
konflik social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang
harus dimiliki disuatu kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam
bermasyarakat, agar hidup menjadi aman dan tentram.
2.4.KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan
sosial adalah kehidupan yang ditandai dengan adanya unsur – unsur sosial kemasyarakatan
itulah yang dinamakan dengan kehidupan sosial. Di dalam kehidupan sosial
ideanya kita akan menemukan sebuah interaksi sosial dengan adanya
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong royong, kerja bakti,
tolong menolong, berpastisipasi dalam kegiatan tertentu dan lain sebagainya
yang sifatnya saling membutuhkan antara satu makhluk hidup dengan lainnya.
Di dalam kehidupan sosial tersebutbunsur- unsur penting yang di
dlamnya terdapat rasa saling menghormati dan saling menghargai antara sesama.
Oleh karenanya kehidupan sosial seperti itu harus terus di pupuk dan diperihara
agar tercipta rasa aman dan tidak ada kesenjangan sosial.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya
merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa
puas dengan apa yang diperoleh dan selalu berusaha secara terus menerus dalam
memenuhi kebutuhannya (self Interest).
Makhluk ekonomi cenderung menggunakan
prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya.
1.
Homo homini lupus = manusia menjadi
serigala bagi manusia lainnya (maksudnya manusia
merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan terhadap manusia lainnya.
2.
Homo homini socius = manusia
menjadi kawan bagi manusia lainnya.
Ø Manusia
sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri-ciri:
1.
Sikap tak pernah puas
2.
Banyak keinginan dan kebutuhan
3.
Cenderung melakukan tindakan
ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
4.
Cenderung melakukan tindakan
ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang
dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai / hasilnya.).
5.
Cenderung memilih suatu kegiatan
/aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Ø Pelaku
Kegiatan Ekonomi
- Rumah Tangga Perorangan
(Keluarga)
- Rumah Tangga
Produksi/Perusahaan
- Rumah Tangga Pemerintah
- Rumah Tangga Masyarakat luar negeri
Ø Kegiatan
ekonomi dalam usaha memenuhi kebutuhan :
- Mengambil dan Memanfaatkan Hasil
Kekayaan Alam (Ekstraktif)
- Mengolah Tanah (Agraris)
- Berdagang (Perdagangan)
- Membuka Usaha industri
- Usaha Jasa
Ø Persiapan
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
- Bertindak
rasional
- Bertindak
efisien dan ekonomis
- Penghematan
- Skala
prioritas
- Pengetahuan dan keterampilan
- Bekerja keras, ulet, tekun
v Ciri-ciri
manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
2.
Setia kawan dan toleransi serta
simpati dan empati terhadap sesamanya.
Keadaan inilah yang dapat
menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbullah
norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila hal hal
diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan
sosial.
v Perilaku
Bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup
- Kerjasama saling menguntungkan
--- contoh, kerja sama pengusaha dengan tenaga kerja
- Kerjasama untuk kepentingan
bersama --- contoh, gotong royong
- Kerjasama saling
menghormati/tidak memaksakan kehendak --- contoh, pembagian giliran
air / irigasi
v Fungsi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
- Sikap
menghormati hak dan kewajiban
- Menjaga
harga diri
- Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang
berlaku
- Berbagi ilmu
- Sikap saling tolong menolong
v Masalah Sosial.
Masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum
dan bersifat merusak. Oleh sebab itu, maslah-masalah sosial tak akan mungkin
ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Sosiologi menyangkut teori yang
hanya dalam batas tertentu menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, yang
terpokok adalah aspek ilmiahnya.
Masalah sosial masyarakat menyangkut analisis
tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat, sedangkan problema sosial
meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau
bahkan untuk menghilangkannya. Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum
dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan
kenyataan-kenyataan kehidupan masyrakat. Sementara itu, usaha-usaha
perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial. Dengan kata lain sosiologi
berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berda di belakang tata
kelakuan sosial. Pekerjaan sosial berusaha untuk menganggulangi gejala-gejala
abnormal dalam masyarakat, atau untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam
keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada
hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar
unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan
terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Perumusan
masalah sosial tidak begitu sukar, daripada usaha-usaha untuk membuat suatu
indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosial tersebut. Para
sosiologi telah banyak mengusahakan adanya indeks-indeks tersebut seperti
misalnya indeks simple rates , yaitu angka laju gejala-gejala abnormal
dalam masyarakat, angka-angka bunuh diri, perceraian, kejahatan anak-anak, dan
seterusnya. Sering kali juga diusahakan sistem composite indices, yaitu
gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu
sama lainnya contohnya angka bunuh diri di hungkan dengan tingkat kemiskinan
yang menjadi faktor melakukan tindakan tersebut. Namun demikian, ada beberapa
ukuran umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi
dalam masyarakat umpamanya adanya keresahan sosial. Karena terjadinya
pertentangan antara golongan-golongan dalam masyarakat, frekuensi penemuan baru
yang fundamental dalam kebudayaan dan masyarakat tersebut juga menyebabkan
perubahan-perubahan.
v Klasifikasi
Masalah Sosial dan Sebab-Sebabnya
Masalah sosial
timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang
bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biofsikologis dan kebudayaan.
Setiap masyarakat mempunyai norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan
kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu
untuk kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma tersebut
merupakan gejala abnormal yang merupakan maslah sosial. Sesuai dengan
sumber-sumbernya maslah sosial dapat diklasifkasikan dalam keempat kategori
diatas.
Problema-problema yang berasal dari faktor
ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Penyakit,
misalnya berasall dari faktor bilogis. Dari faktor fsikologis timbul seperti
penyakit saraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan seterusnya.
Sementara itu persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan
anak-anak, konflik, dan keagamaan bersumber pada faktor kebudayaan.
v Ukuran-Ukuran
Sosiologi Terhadap Masalah Sosial
Didalam menentukan apakah suatu masalah-masalah
problema sosial atau tidak, sosiologi menggunakan beberapa pokok persoalan
sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut :
a. Kriteria Utama
Suatu maslah sosial, yaitu tidak adanya
persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang
pertama dan pokok masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata hidupnya. Artinya, adanya
kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
b. Sumber-Sumber
Sosial dan Masalah Sosial
Pernyataan tersebut diatas sering kali diartikan
secara sempit, yaitu masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul
secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun
proses-proses sosial. Jadi, sebab-sebab terpenting maslah sosial haruslah
bersifat sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang
bersifat sosial, tetapi juga sumbernya. Berdasarkan jalan pikiran yang
demikian, kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia
bukanlah merupakan maslah sosial.
c.
Pihak-Pihak yang Menetapkan Apakah suatu Kepincangan Merupakan Masalah
Sosial atau Tidak.
Dalam hal ini
para sosiologi harus mempunyai hipotesis sendiri untuk kemudian diujikan pada
kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat itu sendirilah yang menentukan
apakah suatu gejala merupakan suatu maslah sosial atau tidak.
d. Perhatian
Masyarakat dan Masalah Sosial
Suatu masalah yang merupakan manifest social
problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat
diperbaiki, dibatasi atau bahkan dihilangkan. Lain halnya dengan latent social
problem yang sulit diatasi karena walaupun masyarakat tidak menyukainya,
masyarkat tidak berdaya untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah
tersebut, sosilogi seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam masalah
tersebut yang didasarkan pada sistem nilai-nilai masyarakat; sosiologi
seharusnya mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang
diterimanya sbagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau diatasi.
v Beberapa
Masalah Sosial Penting
Ada beberapa persoalan penting yang
dihadapi oleh masyarakat-masyarakat , misalnya sebagai berikut :
1.
Kemiskinan
2.
Kejahatan
3.
Disoganisasi Keluarga
4.
Masalah Generasi Muda Dalam Masyarakat Modern
5.
Peperangan
6.
Masalah Kependudukan
7.
Maslah Lingkungan Hidup
8.
Birokrasi
Pelanggaran
terhadap Norma-Norma Masyarakat :
·
Pelacuran
·
Delinkuensi Anak-Anak
·
Alkoholisme
·
Homoseksualitas
v Pemecahan
Masalah Sosial
Dalam memecahkan masalah sosial ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu, metode preventif dan metode represif. Metode
yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada
penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial.
Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru
diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi sosial,
tidaklah semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya.
Dengan demikian, diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan kemasyarakatan
pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi tadi.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata sosial berasal
dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir,
tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002).
Manusia
sebagai mahkluk social dan ekonomi adalah suatu hubungan antara individu satu
dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu
juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial“.
Masyarakat
berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi,
atau “masyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai
istilah “society”, yang sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti
“kawan” .
Manusia
dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang
cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya (self Interest).
Masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum
dan bersifat merusak
Dengan
adanya makalah ini diharapakan mahasiswa telah mengerti dan memahami masalah sosial,
sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan masyarakat dan mengurangi tingkat
permasalahan sosial yang terjadi dlam masyarakat itu sendiri.Dalam makalah
masyarakat dan kelompok sosial ini masih terdepat banyak kekurangan dan
kesalahan, kami dari pembuat makalah ini sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk dan saran yang
bersifat membangun untuk masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Iklan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia selain sebagai makhluk
individu, manusia juga disebutsebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki
kebutuhan dankemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksidengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk
kelompok.Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut jugadengan
zoon politicon.
Aktualisasi manusia sebagai makluk
sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok dalam
hidupnya. Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan, bahkan
bertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia
berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui
kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa
dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan
cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
Manusia merupakan makluk individu
dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu hidup
berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku berkelompok (kolektif) pada
dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti semut, lebah, burung
bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yangesensial antara
perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada binatang.
1.2. Tujuan
·
Untuk
mengetahui pengertian sosial
·
Untuk lebih
menambah wawasan tentang makhluk sosial
·
Untuk memahami
tentang kehidupan sosial
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN SOSIAL
a. Pengertian Sosial.
Kata sosial berasal
dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh,
dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudarno (dalam Salim,
2002) menekankan pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari
hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu
(individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi sosial tertentu
berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat
pada waktu tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa
sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat yang lahir,
tumbuh, dan berkembangan dalam kehidupan bersama.
b. Cakupan Sosial
Cakupan sosial menurut
Sudarno ada dua yaitu interaksi sosial dan hubungan sosial. Interaksi sosial
didefenisikan sebagai interaksi lembaga sosial, individu, dalam tata hubungan
yang dikendalikan oleh kepentingan tertentu (Salim, 2002), sedangkan Soerjono
Soekanto mendefenisikan interaksi sebagai hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok
(Ibrahim, 2003). Hubungan sosial merupakan hubungan antara lembaga, individu
yang bersifat umum yang memiliki dasar kegiatan kemasyarakatan (Soedarno dalam
Salim, 2002).
Faktor sosial menurut Anderson meliputi pendidikan dan suku bangsa
(Muzaham, 1995), sedangkan Gottlieb (1983, dalam Kuntjoro 2002) menyebutkan
dukungan keluarga sebagai salah satu faktor sosial. Dengan mengadaposi pendapat
Anderson dan Gottlieb tersebut maka faktor-faktor sosial adalah pendidikan,
suku, dukungan keluarga.
1.Pendidikan
Pendidikan sebagai
suatu konsep, memiliki sifat yang cukup terbuka untuk menelaah. Pendidikan
dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses penyampaian bahan/materi
pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan (anak didik) guna mencapai
perubahan tingkah laku (Notoatmodjo, 1993).
Pengertian pendidikan
digunakan untuk menunjuk atau menyebutkan suatu jenis peristiwa yang dapat
terjadi di berbagai jenis lingkungan. Jenis peristiwa ini ialah interaksi
antara dua manusia atau lebih yang dirancang untuk menimbulkan atau berdampak
timbulnya suatu proses pengembangan atau pematangan pandangan hidup pribadi.
Jenis lingkungan tempat terjadinya interaksi ini dapat berupa keluarga,
sekolah, tempat kerja, tempat bermain, berolahraga atau berekreasi, ataupun
tempat lain (Muzaham, 1995).
2.Suku
Suku merupakan
unit-unit kebudayaan, dimana latar belakang kebudayaan tersebut berbeda-beda.
Perbedaan ini akan menghasilkan tingkah laku yang berbeda pula, baik itu
tingkah laku individu maupun tingkah laku kelompok. Tingkah laku yang dimaksud
bukan hanya kegiatan yang bisa diamati dengan mata saja, tetapi juga apa yang
ada dalam pikiran. Pada manusia, tingkah laku ini tergantung pada proses
pembelajaran. Apa yang mereka lakukan adalah hasil dari proses belajar yang
dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya disadari atau tidak. Mereka
mempelajari bagaimana bertingkah laku dengan cara mencontoh atau belajar dari
generasi di atasnya dan juga dari lingkungan alam dan sosial yang ada
disekitarnya (Muzaham,1995).
3.Dukungan Keluarga
Keluarga didefenisikan
oleh Friedman (1992) sebagai dua individu atau lebih yang bergabung bersama
karena adanya ikatan saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi yang
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian keluarga. Keluarga mengemban
fungsi untuk kesejahteraan anggota keluarga yang mencakup 5 bidang yaitu
biologi, ekonomi, pendidikan, psikologi dan sosial budaya (WHO,1978 dikutip
dari Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005). Dukungan keluarga mengacu pada sistem
atau jaringan yang membantu individu dalam proses kehidupan. Sebagai makhluk
sosial tentunya individu tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka
manusia membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang sekitarnya berupa
penghargaan, perhatian, dan cinta (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005).
Gottlieb (1983, dalam
Kuntjoro 2002) mendefenisikan dukungan sosial (social support) sebagai inti
verbal atau nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
diberikan oleh orang-orang yang dekat dengan subjek di dalam lingkungan
sosialnya atau kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional
atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.
Dukungan keluarga
terjadi sepanjang hidup, dimana sumber dan jenis keluarga berpengaruh terhadap
tahap lingkaran kehidupan keluarga.
2.2.MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai mahkluk social dan
ekonomi adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainnya.
Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi
secara psikologisosial“. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya
tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat
kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk
manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik, dan
manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus)
yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self Interest).
Jadi sudah kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi
sosial menurut para ahli. pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam
dan variatif seperti dijelaskan dibawah ini.
Menurut
Para Ahli :
1.
Menurut H. Booner dalam bukunya
Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial bahwa:
“Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya.”
2.
Menurut Gillin dan Gillin (1954) yang
menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang
secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.
3.
Maryati dan Suryawati (2003)
menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik
atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar
individu dan kelompok.”
4.
Murdiyatmoko dan Handayani (2004),
“Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses
pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur social.”
5.
Siagian (2004) “Interaksi positif
hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai,
dan saling mendukung.” Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar sesama manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu,
antar kelompok maupun atar individu dan kelompok dalam kehidupan sosial.
Ø Karakteristik
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
1.Dorongan untuk makan
2.Dorongan untuk mempertahankan
diri
3.Dorongan untuk melangsungkan
jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan
membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga
mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan
melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1)
penerimaan bentuk-bentuk
kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari
luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2)
penghematan tenaga dimana ini
adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga
dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara
efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita
lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1)
Tekanan emosional. Ini sangat
mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2)
Harga diri yang rendah. Ketika
kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3)
Isolasi sosial. Orang yang terisolasi
harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar
terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu
berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui
medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai
makhluk social dan ekonomi, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada
manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain dan tidak
membutuhkan apapun karena manusia cenderung makhluk yang tidak pernah merasa
puas.
Ø Kedudukan
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta
bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini,
spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat
untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk
sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh
lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial,
kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal
(institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
Ø Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi
sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan
yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela
mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini
dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh
hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa
pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan
rohani.
2.3.PENGERTIAN MASYARAKAT SOSIAL
a.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka”
yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau “masyaraka” yang berarti saling
bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang sebelumnya
berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan” . Masyarakat juga bisa diartian
sebagai sekelompok orang yang membentuk sebuah system , dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab “musyarak “.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar makhluk sosial. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Dalam bahasa Inggris, kata masyarakat
diterjemahkan menjadi dua pengertian, yaitu society dan community.
- Menurut Abdul Syani (1989), masyarakat
sebagai community dapat dilihat dari dua sudut pandang.
- Memandang community sebagai unsure statis, artinya community
terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka
ia menunjukkan bagiandari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia dapat
pula disebut sebagai masyarakat setemnpat, misalnya kampong, dusun atau
kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari
kehidupan sekelompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial.
Disamping itu, dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai
dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau
hidup bersama manusia.
- Community dipandang sebagai unsure yang dinamis, artinya
menyangkut suatu proses (nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan
hubungan antar manusia, maka di dalamnya ada yang sifatnya fungsional.
Dalam hal ini dapat diambil contoh tentang masyarakat pegawai negeri
sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan sebagainya.
- Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat
diduga bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut,
maka ia dapat disebut masyarakat society. Masyarakat dalam pengertian
society terdapat interaksi sosial, hubungan-hubungan menjadi bersifat
pamrih dan ekonomis (Abdul Syani, 2002).
Ø Pengertian
Masyarakat Menurut Para Ahli
- Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Ralp
Linton
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah
cukup lama dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan
dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas tertentu.
- Paul B.
Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
- Abdul
Syani
Masyarakat merupakan kelompo-kelompok makhluk
hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya
sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri.
- Emile
Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk
dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang
mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama disuatu
wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan,
berinteraksi satu sama lain. Mempunyai suatu kebiasaan tradisi ada , sikap dan
rasa persatuan yang sama serta saling merhagai.
b.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial
adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga
dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah
satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik
tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia
atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang
bernama keluarga, kemudian berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah
kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”,
social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti
kelompok.
Menurut para
ahli tentang kelompok sosial :
1.
Hendro Puspito mendefinisikan bahwa “Kelompok
sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu
yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.”
2.
Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok
sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang
telah matang.”
3.
Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt menjelaskan
bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.”
4.
Mayor Polak mengatakan bahwa “Kelompok sosial
adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.”
5.
Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa
“Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan tersebut”.
Ø Ciri-Ciri
Kelompok Sosial
- Merupakan
satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal. - Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki
status dan peran tertentu.
- Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran
masing masing, baik itu secara tertulis atau secara tidak tertulis.
- Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
- Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada
norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
- Memiliki kepentingan bersama.
- Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar
belakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga
diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan
secarabersama-sama.
- Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
- Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak
terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial.
- Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing
individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok sosial tersebut.
Ø Hubungan Antara
Kelompok Sosial dan Masyarakat
Kelompok social yang dipandang dari sudut
individualisme secara langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi
anggota dari kelompok – kelompok kecil , kelompok –kelompok kecil yang dimaksud
adalah atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara
masyarat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu sama lain , dalam
menjalin hubungan sebagai makhluk sosial bila ingin mendapatkan kesejahteraan
dalam bermasyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok sosial . Masyarakat
bisa membentuk kelompok sosial yang diminati perindividu dan dikelompokkan
menjadi satu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social pun bermunculan
dillakangan masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama lain.
Kelompok social
tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam pemukiman nya
atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakan bahawasannya tingkah laku
masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang
aktif dan positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting
untuk membangun suatu daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa.
Jika masyarakat tidak mau ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa
menyebabkan runtuhnya kelompok social, karena yang paling penting dalam
kelompok social adalah interaksi individu terhadap individu lainnya dalam arti
lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan individu lainya.
Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan pola
berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung
konflik social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang
harus dimiliki disuatu kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam
bermasyarakat, agar hidup menjadi aman dan tentram.
2.4.KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan
sosial adalah kehidupan yang ditandai dengan adanya unsur – unsur sosial kemasyarakatan
itulah yang dinamakan dengan kehidupan sosial. Di dalam kehidupan sosial
ideanya kita akan menemukan sebuah interaksi sosial dengan adanya
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong royong, kerja bakti,
tolong menolong, berpastisipasi dalam kegiatan tertentu dan lain sebagainya
yang sifatnya saling membutuhkan antara satu makhluk hidup dengan lainnya.
Di dalam kehidupan sosial tersebutbunsur- unsur penting yang di
dlamnya terdapat rasa saling menghormati dan saling menghargai antara sesama.
Oleh karenanya kehidupan sosial seperti itu harus terus di pupuk dan diperihara
agar tercipta rasa aman dan tidak ada kesenjangan sosial.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya
merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa
puas dengan apa yang diperoleh dan selalu berusaha secara terus menerus dalam
memenuhi kebutuhannya (self Interest).
Makhluk ekonomi cenderung menggunakan
prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya.
1.
Homo homini lupus = manusia menjadi
serigala bagi manusia lainnya (maksudnya manusia
merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan terhadap manusia lainnya.
2.
Homo homini socius = manusia
menjadi kawan bagi manusia lainnya.
Ø Manusia
sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri-ciri:
1.
Sikap tak pernah puas
2.
Banyak keinginan dan kebutuhan
3.
Cenderung melakukan tindakan
ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
4.
Cenderung melakukan tindakan
ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang
dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai / hasilnya.).
5.
Cenderung memilih suatu kegiatan
/aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Ø Pelaku
Kegiatan Ekonomi
- Rumah Tangga Perorangan
(Keluarga)
- Rumah Tangga
Produksi/Perusahaan
- Rumah Tangga Pemerintah
- Rumah Tangga Masyarakat luar negeri
Ø Kegiatan
ekonomi dalam usaha memenuhi kebutuhan :
- Mengambil dan Memanfaatkan Hasil
Kekayaan Alam (Ekstraktif)
- Mengolah Tanah (Agraris)
- Berdagang (Perdagangan)
- Membuka Usaha industri
- Usaha Jasa
Ø Persiapan
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
- Bertindak
rasional
- Bertindak
efisien dan ekonomis
- Penghematan
- Skala
prioritas
- Pengetahuan dan keterampilan
- Bekerja keras, ulet, tekun
v Ciri-ciri
manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
2.
Setia kawan dan toleransi serta
simpati dan empati terhadap sesamanya.
Keadaan inilah yang dapat
menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbullah
norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila hal hal
diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan
sosial.
v Perilaku
Bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup
- Kerjasama saling menguntungkan
--- contoh, kerja sama pengusaha dengan tenaga kerja
- Kerjasama untuk kepentingan
bersama --- contoh, gotong royong
- Kerjasama saling
menghormati/tidak memaksakan kehendak --- contoh, pembagian giliran
air / irigasi
v Fungsi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
- Sikap
menghormati hak dan kewajiban
- Menjaga
harga diri
- Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang
berlaku
- Berbagi ilmu
- Sikap saling tolong menolong
v Masalah Sosial.
Masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum
dan bersifat merusak. Oleh sebab itu, maslah-masalah sosial tak akan mungkin
ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Sosiologi menyangkut teori yang
hanya dalam batas tertentu menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, yang
terpokok adalah aspek ilmiahnya.
Masalah sosial masyarakat menyangkut analisis
tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat, sedangkan problema sosial
meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau
bahkan untuk menghilangkannya. Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum
dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan
kenyataan-kenyataan kehidupan masyrakat. Sementara itu, usaha-usaha
perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial. Dengan kata lain sosiologi
berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berda di belakang tata
kelakuan sosial. Pekerjaan sosial berusaha untuk menganggulangi gejala-gejala
abnormal dalam masyarakat, atau untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam
keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada
hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar
unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan
terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Perumusan
masalah sosial tidak begitu sukar, daripada usaha-usaha untuk membuat suatu
indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosial tersebut. Para
sosiologi telah banyak mengusahakan adanya indeks-indeks tersebut seperti
misalnya indeks simple rates , yaitu angka laju gejala-gejala abnormal
dalam masyarakat, angka-angka bunuh diri, perceraian, kejahatan anak-anak, dan
seterusnya. Sering kali juga diusahakan sistem composite indices, yaitu
gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu
sama lainnya contohnya angka bunuh diri di hungkan dengan tingkat kemiskinan
yang menjadi faktor melakukan tindakan tersebut. Namun demikian, ada beberapa
ukuran umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi
dalam masyarakat umpamanya adanya keresahan sosial. Karena terjadinya
pertentangan antara golongan-golongan dalam masyarakat, frekuensi penemuan baru
yang fundamental dalam kebudayaan dan masyarakat tersebut juga menyebabkan
perubahan-perubahan.
v Klasifikasi
Masalah Sosial dan Sebab-Sebabnya
Masalah sosial
timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang
bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biofsikologis dan kebudayaan.
Setiap masyarakat mempunyai norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan
kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu
untuk kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma tersebut
merupakan gejala abnormal yang merupakan maslah sosial. Sesuai dengan
sumber-sumbernya maslah sosial dapat diklasifkasikan dalam keempat kategori
diatas.
Problema-problema yang berasal dari faktor
ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Penyakit,
misalnya berasall dari faktor bilogis. Dari faktor fsikologis timbul seperti
penyakit saraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan seterusnya.
Sementara itu persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan
anak-anak, konflik, dan keagamaan bersumber pada faktor kebudayaan.
v Ukuran-Ukuran
Sosiologi Terhadap Masalah Sosial
Didalam menentukan apakah suatu masalah-masalah
problema sosial atau tidak, sosiologi menggunakan beberapa pokok persoalan
sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut :
a. Kriteria Utama
Suatu maslah sosial, yaitu tidak adanya
persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang
pertama dan pokok masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata hidupnya. Artinya, adanya
kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
b. Sumber-Sumber
Sosial dan Masalah Sosial
Pernyataan tersebut diatas sering kali diartikan
secara sempit, yaitu masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul
secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun
proses-proses sosial. Jadi, sebab-sebab terpenting maslah sosial haruslah
bersifat sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang
bersifat sosial, tetapi juga sumbernya. Berdasarkan jalan pikiran yang
demikian, kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia
bukanlah merupakan maslah sosial.
c.
Pihak-Pihak yang Menetapkan Apakah suatu Kepincangan Merupakan Masalah
Sosial atau Tidak.
Dalam hal ini
para sosiologi harus mempunyai hipotesis sendiri untuk kemudian diujikan pada
kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat itu sendirilah yang menentukan
apakah suatu gejala merupakan suatu maslah sosial atau tidak.
d. Perhatian
Masyarakat dan Masalah Sosial
Suatu masalah yang merupakan manifest social
problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat
diperbaiki, dibatasi atau bahkan dihilangkan. Lain halnya dengan latent social
problem yang sulit diatasi karena walaupun masyarakat tidak menyukainya,
masyarkat tidak berdaya untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah
tersebut, sosilogi seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam masalah
tersebut yang didasarkan pada sistem nilai-nilai masyarakat; sosiologi
seharusnya mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang
diterimanya sbagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau diatasi.
v Beberapa
Masalah Sosial Penting
Ada beberapa persoalan penting yang
dihadapi oleh masyarakat-masyarakat , misalnya sebagai berikut :
1.
Kemiskinan
2.
Kejahatan
3.
Disoganisasi Keluarga
4.
Masalah Generasi Muda Dalam Masyarakat Modern
5.
Peperangan
6.
Masalah Kependudukan
7.
Maslah Lingkungan Hidup
8.
Birokrasi
Pelanggaran
terhadap Norma-Norma Masyarakat :
·
Pelacuran
·
Delinkuensi Anak-Anak
·
Alkoholisme
·
Homoseksualitas
v Pemecahan
Masalah Sosial
Dalam memecahkan masalah sosial ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu, metode preventif dan metode represif. Metode
yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada
penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial.
Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru
diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi sosial,
tidaklah semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya.
Dengan demikian, diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan kemasyarakatan
pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi tadi.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata sosial berasal
dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir,
tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002).
Manusia
sebagai mahkluk social dan ekonomi adalah suatu hubungan antara individu satu
dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu
juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial“.
Masyarakat
berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi,
atau “masyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai
istilah “society”, yang sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti
“kawan” .
Manusia
dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang
cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya (self Interest).
Masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum
dan bersifat merusak
Dengan
adanya makalah ini diharapakan mahasiswa telah mengerti dan memahami masalah sosial,
sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan masyarakat dan mengurangi tingkat
permasalahan sosial yang terjadi dlam masyarakat itu sendiri.Dalam makalah
masyarakat dan kelompok sosial ini masih terdepat banyak kekurangan dan
kesalahan, kami dari pembuat makalah ini sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk dan saran yang
bersifat membangun untuk mBAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia selain sebagai makhluk
individu, manusia juga disebutsebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki
kebutuhan dankemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksidengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk
kelompok.Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut jugadengan
zoon politicon.
Aktualisasi manusia sebagai makluk
sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok dalam
hidupnya. Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan, bahkan
bertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia
berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui
kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa
dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan
cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
Manusia merupakan makluk individu
dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu hidup
berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku berkelompok (kolektif) pada
dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti semut, lebah, burung
bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yangesensial antara
perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektifpada binatang.
1.2. Tujuan
·
Untuk
mengetahui pengertian sosial
·
Untuk lebih
menambah wawasan tentang makhluk sosial
·
Untuk memahami
tentang kehidupan sosial
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN SOSIAL
a. Pengertian Sosial.
Kata sosial berasal
dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh,
dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudarno (dalam Salim,
2002) menekankan pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari
hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu
(individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi sosial tertentu
berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat
pada waktu tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa
sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat yang lahir,
tumbuh, dan berkembangan dalam kehidupan bersama.
b. Cakupan Sosial
Cakupan sosial menurut
Sudarno ada dua yaitu interaksi sosial dan hubungan sosial. Interaksi sosial
didefenisikan sebagai interaksi lembaga sosial, individu, dalam tata hubungan
yang dikendalikan oleh kepentingan tertentu (Salim, 2002), sedangkan Soerjono
Soekanto mendefenisikan interaksi sebagai hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok
(Ibrahim, 2003). Hubungan sosial merupakan hubungan antara lembaga, individu
yang bersifat umum yang memiliki dasar kegiatan kemasyarakatan (Soedarno dalam
Salim, 2002).
Faktor sosial menurut Anderson meliputi pendidikan dan suku bangsa
(Muzaham, 1995), sedangkan Gottlieb (1983, dalam Kuntjoro 2002) menyebutkan
dukungan keluarga sebagai salah satu faktor sosial. Dengan mengadaposi pendapat
Anderson dan Gottlieb tersebut maka faktor-faktor sosial adalah pendidikan,
suku, dukungan keluarga.
1.Pendidikan
Pendidikan sebagai
suatu konsep, memiliki sifat yang cukup terbuka untuk menelaah. Pendidikan
dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses penyampaian bahan/materi
pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan (anak didik) guna mencapai
perubahan tingkah laku (Notoatmodjo, 1993).
Pengertian pendidikan
digunakan untuk menunjuk atau menyebutkan suatu jenis peristiwa yang dapat
terjadi di berbagai jenis lingkungan. Jenis peristiwa ini ialah interaksi
antara dua manusia atau lebih yang dirancang untuk menimbulkan atau berdampak
timbulnya suatu proses pengembangan atau pematangan pandangan hidup pribadi.
Jenis lingkungan tempat terjadinya interaksi ini dapat berupa keluarga,
sekolah, tempat kerja, tempat bermain, berolahraga atau berekreasi, ataupun
tempat lain (Muzaham, 1995).
2.Suku
Suku merupakan
unit-unit kebudayaan, dimana latar belakang kebudayaan tersebut berbeda-beda.
Perbedaan ini akan menghasilkan tingkah laku yang berbeda pula, baik itu
tingkah laku individu maupun tingkah laku kelompok. Tingkah laku yang dimaksud
bukan hanya kegiatan yang bisa diamati dengan mata saja, tetapi juga apa yang
ada dalam pikiran. Pada manusia, tingkah laku ini tergantung pada proses
pembelajaran. Apa yang mereka lakukan adalah hasil dari proses belajar yang
dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya disadari atau tidak. Mereka
mempelajari bagaimana bertingkah laku dengan cara mencontoh atau belajar dari
generasi di atasnya dan juga dari lingkungan alam dan sosial yang ada
disekitarnya (Muzaham,1995).
3.Dukungan Keluarga
Keluarga didefenisikan
oleh Friedman (1992) sebagai dua individu atau lebih yang bergabung bersama
karena adanya ikatan saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi yang
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian keluarga. Keluarga mengemban
fungsi untuk kesejahteraan anggota keluarga yang mencakup 5 bidang yaitu
biologi, ekonomi, pendidikan, psikologi dan sosial budaya (WHO,1978 dikutip
dari Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005). Dukungan keluarga mengacu pada sistem
atau jaringan yang membantu individu dalam proses kehidupan. Sebagai makhluk
sosial tentunya individu tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka
manusia membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang sekitarnya berupa
penghargaan, perhatian, dan cinta (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005).
Gottlieb (1983, dalam
Kuntjoro 2002) mendefenisikan dukungan sosial (social support) sebagai inti
verbal atau nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
diberikan oleh orang-orang yang dekat dengan subjek di dalam lingkungan
sosialnya atau kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional
atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.
Dukungan keluarga
terjadi sepanjang hidup, dimana sumber dan jenis keluarga berpengaruh terhadap
tahap lingkaran kehidupan keluarga.
2.2.MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai mahkluk social dan
ekonomi adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainnya.
Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi
secara psikologisosial“. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya
tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat
kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk
manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik, dan
manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus)
yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self Interest).
Jadi sudah kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi
sosial menurut para ahli. pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam
dan variatif seperti dijelaskan dibawah ini.
Menurut
Para Ahli :
1.
Menurut H. Booner dalam bukunya
Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial bahwa:
“Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya.”
2.
Menurut Gillin dan Gillin (1954) yang
menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang
secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.
3.
Maryati dan Suryawati (2003)
menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik
atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar
individu dan kelompok.”
4.
Murdiyatmoko dan Handayani (2004),
“Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses
pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur social.”
5.
Siagian (2004) “Interaksi positif
hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai,
dan saling mendukung.” Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar sesama manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu,
antar kelompok maupun atar individu dan kelompok dalam kehidupan sosial.
Ø Karakteristik
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
1.Dorongan untuk makan
2.Dorongan untuk mempertahankan
diri
3.Dorongan untuk melangsungkan
jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan
membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga
mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan
melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1)
penerimaan bentuk-bentuk
kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari
luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2)
penghematan tenaga dimana ini
adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga
dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara
efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita
lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1)
Tekanan emosional. Ini sangat
mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2)
Harga diri yang rendah. Ketika
kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3)
Isolasi sosial. Orang yang terisolasi
harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar
terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu
berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui
medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai
makhluk social dan ekonomi, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada
manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain dan tidak
membutuhkan apapun karena manusia cenderung makhluk yang tidak pernah merasa
puas.
Ø Kedudukan
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta
bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini,
spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat
untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk
sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh
lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial,
kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal
(institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
Ø Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi
dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi
sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan
yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela
mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini
dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh
hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa
pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan
rohani.
2.3.PENGERTIAN MASYARAKAT SOSIAL
a.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka”
yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau “masyaraka” yang berarti saling
bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang sebelumnya
berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan” . Masyarakat juga bisa diartian
sebagai sekelompok orang yang membentuk sebuah system , dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab “musyarak “.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar makhluk sosial. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Dalam bahasa Inggris, kata masyarakat
diterjemahkan menjadi dua pengertian, yaitu society dan community.
- Menurut Abdul Syani (1989), masyarakat
sebagai community dapat dilihat dari dua sudut pandang.
- Memandang community sebagai unsure statis, artinya community
terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka
ia menunjukkan bagiandari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia dapat
pula disebut sebagai masyarakat setemnpat, misalnya kampong, dusun atau
kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari
kehidupan sekelompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial.
Disamping itu, dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai
dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau
hidup bersama manusia.
- Community dipandang sebagai unsure yang dinamis, artinya
menyangkut suatu proses (nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan
hubungan antar manusia, maka di dalamnya ada yang sifatnya fungsional.
Dalam hal ini dapat diambil contoh tentang masyarakat pegawai negeri
sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan sebagainya.
- Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat
diduga bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut,
maka ia dapat disebut masyarakat society. Masyarakat dalam pengertian
society terdapat interaksi sosial, hubungan-hubungan menjadi bersifat
pamrih dan ekonomis (Abdul Syani, 2002).
Ø Pengertian
Masyarakat Menurut Para Ahli
- Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Ralp
Linton
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah
cukup lama dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan
dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas tertentu.
- Paul B.
Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
- Abdul
Syani
Masyarakat merupakan kelompo-kelompok makhluk
hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya
sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri.
- Emile
Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk
dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang
mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama disuatu
wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan,
berinteraksi satu sama lain. Mempunyai suatu kebiasaan tradisi ada , sikap dan
rasa persatuan yang sama serta saling merhagai.
b.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial
adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga
dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah
satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik
tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia
atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang
bernama keluarga, kemudian berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah
kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”,
social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti
kelompok.
Menurut para
ahli tentang kelompok sosial :
1.
Hendro Puspito mendefinisikan bahwa “Kelompok
sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu
yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.”
2.
Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok
sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang
telah matang.”
3.
Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt menjelaskan
bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.”
4.
Mayor Polak mengatakan bahwa “Kelompok sosial
adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.”
5.
Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa
“Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan tersebut”.
Ø Ciri-Ciri
Kelompok Sosial
- Merupakan
satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal. - Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki
status dan peran tertentu.
- Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran
masing masing, baik itu secara tertulis atau secara tidak tertulis.
- Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
- Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada
norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
- Memiliki kepentingan bersama.
- Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar
belakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga
diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan
secarabersama-sama.
- Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
- Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak
terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial.
- Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing
individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok sosial tersebut.
Ø Hubungan Antara
Kelompok Sosial dan Masyarakat
Kelompok social yang dipandang dari sudut
individualisme secara langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi
anggota dari kelompok – kelompok kecil , kelompok –kelompok kecil yang dimaksud
adalah atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara
masyarat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu sama lain , dalam
menjalin hubungan sebagai makhluk sosial bila ingin mendapatkan kesejahteraan
dalam bermasyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok sosial . Masyarakat
bisa membentuk kelompok sosial yang diminati perindividu dan dikelompokkan
menjadi satu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social pun bermunculan
dillakangan masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama lain.
Kelompok social
tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam pemukiman nya
atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakan bahawasannya tingkah laku
masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang
aktif dan positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting
untuk membangun suatu daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa.
Jika masyarakat tidak mau ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa
menyebabkan runtuhnya kelompok social, karena yang paling penting dalam
kelompok social adalah interaksi individu terhadap individu lainnya dalam arti
lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan individu lainya.
Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan pola
berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung
konflik social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang
harus dimiliki disuatu kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam
bermasyarakat, agar hidup menjadi aman dan tentram.
2.4.KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan
sosial adalah kehidupan yang ditandai dengan adanya unsur – unsur sosial kemasyarakatan
itulah yang dinamakan dengan kehidupan sosial. Di dalam kehidupan sosial
ideanya kita akan menemukan sebuah interaksi sosial dengan adanya
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong royong, kerja bakti,
tolong menolong, berpastisipasi dalam kegiatan tertentu dan lain sebagainya
yang sifatnya saling membutuhkan antara satu makhluk hidup dengan lainnya.
Di dalam kehidupan sosial tersebutbunsur- unsur penting yang di
dlamnya terdapat rasa saling menghormati dan saling menghargai antara sesama.
Oleh karenanya kehidupan sosial seperti itu harus terus di pupuk dan diperihara
agar tercipta rasa aman dan tidak ada kesenjangan sosial.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya
merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa
puas dengan apa yang diperoleh dan selalu berusaha secara terus menerus dalam
memenuhi kebutuhannya (self Interest).
Makhluk ekonomi cenderung menggunakan
prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya.
1.
Homo homini lupus = manusia menjadi
serigala bagi manusia lainnya (maksudnya manusia
merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan terhadap manusia lainnya.
2.
Homo homini socius = manusia
menjadi kawan bagi manusia lainnya.
Ø Manusia
sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri-ciri:
1.
Sikap tak pernah puas
2.
Banyak keinginan dan kebutuhan
3.
Cenderung melakukan tindakan
ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
4.
Cenderung melakukan tindakan
ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang
dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai / hasilnya.).
5.
Cenderung memilih suatu kegiatan
/aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Ø Pelaku
Kegiatan Ekonomi
- Rumah Tangga Perorangan
(Keluarga)
- Rumah Tangga
Produksi/Perusahaan
- Rumah Tangga Pemerintah
- Rumah Tangga Masyarakat luar negeri
Ø Kegiatan
ekonomi dalam usaha memenuhi kebutuhan :
- Mengambil dan Memanfaatkan Hasil
Kekayaan Alam (Ekstraktif)
- Mengolah Tanah (Agraris)
- Berdagang (Perdagangan)
- Membuka Usaha industri
- Usaha Jasa
Ø Persiapan
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
- Bertindak
rasional
- Bertindak
efisien dan ekonomis
- Penghematan
- Skala
prioritas
- Pengetahuan dan keterampilan
- Bekerja keras, ulet, tekun
v Ciri-ciri
manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
2.
Setia kawan dan toleransi serta
simpati dan empati terhadap sesamanya.
Keadaan inilah yang dapat
menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbullah
norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila hal hal
diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan
sosial.
v Perilaku
Bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup
- Kerjasama saling menguntungkan
--- contoh, kerja sama pengusaha dengan tenaga kerja
- Kerjasama untuk kepentingan
bersama --- contoh, gotong royong
- Kerjasama saling
menghormati/tidak memaksakan kehendak --- contoh, pembagian giliran
air / irigasi
v Fungsi
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
- Sikap
menghormati hak dan kewajiban
- Menjaga
harga diri
- Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang
berlaku
- Berbagi ilmu
- Sikap saling tolong menolong
v Masalah Sosial.
Masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum
dan bersifat merusak. Oleh sebab itu, maslah-masalah sosial tak akan mungkin
ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Sosiologi menyangkut teori yang
hanya dalam batas tertentu menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, yang
terpokok adalah aspek ilmiahnya.
Masalah sosial masyarakat menyangkut analisis
tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat, sedangkan problema sosial
meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau
bahkan untuk menghilangkannya. Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum
dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan
kenyataan-kenyataan kehidupan masyrakat. Sementara itu, usaha-usaha
perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial. Dengan kata lain sosiologi
berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berda di belakang tata
kelakuan sosial. Pekerjaan sosial berusaha untuk menganggulangi gejala-gejala
abnormal dalam masyarakat, atau untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam
keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada
hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar
unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan
terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Perumusan
masalah sosial tidak begitu sukar, daripada usaha-usaha untuk membuat suatu
indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosial tersebut. Para
sosiologi telah banyak mengusahakan adanya indeks-indeks tersebut seperti
misalnya indeks simple rates , yaitu angka laju gejala-gejala abnormal
dalam masyarakat, angka-angka bunuh diri, perceraian, kejahatan anak-anak, dan
seterusnya. Sering kali juga diusahakan sistem composite indices, yaitu
gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu
sama lainnya contohnya angka bunuh diri di hungkan dengan tingkat kemiskinan
yang menjadi faktor melakukan tindakan tersebut. Namun demikian, ada beberapa
ukuran umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi
dalam masyarakat umpamanya adanya keresahan sosial. Karena terjadinya
pertentangan antara golongan-golongan dalam masyarakat, frekuensi penemuan baru
yang fundamental dalam kebudayaan dan masyarakat tersebut juga menyebabkan
perubahan-perubahan.
v Klasifikasi
Masalah Sosial dan Sebab-Sebabnya
Masalah sosial
timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang
bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biofsikologis dan kebudayaan.
Setiap masyarakat mempunyai norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan
kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu
untuk kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma tersebut
merupakan gejala abnormal yang merupakan maslah sosial. Sesuai dengan
sumber-sumbernya maslah sosial dapat diklasifkasikan dalam keempat kategori
diatas.
Problema-problema yang berasal dari faktor
ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Penyakit,
misalnya berasall dari faktor bilogis. Dari faktor fsikologis timbul seperti
penyakit saraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan seterusnya.
Sementara itu persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan
anak-anak, konflik, dan keagamaan bersumber pada faktor kebudayaan.
v Ukuran-Ukuran
Sosiologi Terhadap Masalah Sosial
Didalam menentukan apakah suatu masalah-masalah
problema sosial atau tidak, sosiologi menggunakan beberapa pokok persoalan
sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut :
a. Kriteria Utama
Suatu maslah sosial, yaitu tidak adanya
persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang
pertama dan pokok masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata hidupnya. Artinya, adanya
kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
b. Sumber-Sumber
Sosial dan Masalah Sosial
Pernyataan tersebut diatas sering kali diartikan
secara sempit, yaitu masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul
secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun
proses-proses sosial. Jadi, sebab-sebab terpenting maslah sosial haruslah
bersifat sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang
bersifat sosial, tetapi juga sumbernya. Berdasarkan jalan pikiran yang
demikian, kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia
bukanlah merupakan maslah sosial.
c.
Pihak-Pihak yang Menetapkan Apakah suatu Kepincangan Merupakan Masalah
Sosial atau Tidak.
Dalam hal ini
para sosiologi harus mempunyai hipotesis sendiri untuk kemudian diujikan pada
kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat itu sendirilah yang menentukan
apakah suatu gejala merupakan suatu maslah sosial atau tidak.
d. Perhatian
Masyarakat dan Masalah Sosial
Suatu masalah yang merupakan manifest social
problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat
diperbaiki, dibatasi atau bahkan dihilangkan. Lain halnya dengan latent social
problem yang sulit diatasi karena walaupun masyarakat tidak menyukainya,
masyarkat tidak berdaya untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah
tersebut, sosilogi seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam masalah
tersebut yang didasarkan pada sistem nilai-nilai masyarakat; sosiologi
seharusnya mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang
diterimanya sbagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau diatasi.
v Beberapa
Masalah Sosial Penting
Ada beberapa persoalan penting yang
dihadapi oleh masyarakat-masyarakat , misalnya sebagai berikut :
1.
Kemiskinan
2.
Kejahatan
3.
Disoganisasi Keluarga
4.
Masalah Generasi Muda Dalam Masyarakat Modern
5.
Peperangan
6.
Masalah Kependudukan
7.
Maslah Lingkungan Hidup
8.
Birokrasi
Pelanggaran
terhadap Norma-Norma Masyarakat :
·
Pelacuran
·
Delinkuensi Anak-Anak
·
Alkoholisme
·
Homoseksualitas
v Pemecahan
Masalah Sosial
Dalam memecahkan masalah sosial ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu, metode preventif dan metode represif. Metode
yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada
penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial.
Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru
diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi sosial,
tidaklah semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya.
Dengan demikian, diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan kemasyarakatan
pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi tadi.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata sosial berasal
dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir,
tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002).
Manusia
sebagai mahkluk social dan ekonomi adalah suatu hubungan antara individu satu
dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu
juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial“.
Masyarakat
berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi,
atau “masyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai
istilah “society”, yang sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti
“kawan” .
Manusia
dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo Economicus) yang
cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya (self Interest).
Masalah sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum
dan bersifat merusak
Dengan
adanya makalah ini diharapakan mahasiswa telah mengerti dan memahami masalah sosial,
sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan masyarakat dan mengurangi tingkat
permasalahan sosial yang terjadi dlam masyarakat itu sendiri.Dalam makalah
masyarakat dan kelompok sosial ini masih terdepat banyak kekurangan dan
kesalahan, kami dari pembuat makalah ini sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk dan saran yang
bersifat membangun untuk masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Iklan
asa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Iklan
LEGENDAQQ.NET
BalasHapusKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendaqq(dot)org
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^
sangat bermanfaat izin save
BalasHapus
BalasHapusLEGENDAQQ.NET
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^
POKERMULIA .NET/ORG/INFO
BalasHapusMAU DAPAT UANG TAMBAHAN?
AYO GABUNG BERSAMA KAMI DI POKERMULIA
Gampang Dapat Jackpotnya dan Gampang Banget Menangnya !!!
Minimal Deposit / Withdraw cuma 20.000
Yakin Gak Mau Coba ?
https://bit.ly/2JrZxpW
Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
Poker - Domino - Ceme - Capsa - Ceme Keliling - Superten - OMAHA
Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
Bonus Terbesar di POKERMULIA
1. Bonus Refferal TANPA SYARAT/SEUMUR HIDUP
2. Bonus Rollingan TIAP MINGGU/TERBESAR
Selalu Ada Kejutan Untuk Member POKERMULIA
Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari !!!
Buruan Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga !!!
CONTACT US :
- Yahoo : POKERMULIA
- Skype : POKERMULIA
- LINE : POKERMULIA
- BBM : D3F98F26
- WA : +85593842699
POKER | DOMINO | CEME | CAPSA SUSUN | CEME KELILING | SUPER TEN | OMAHA
cukup kunjungi kami PELANGI Q Q
BalasHapusMari Bergabung bersama kami di Pelangi Q Q (,) me
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online!!
Segera Daftarkan diri Anda di PelangiQQ dan dapatkan Bonus yang sudah tersedia. Agen Poker Online Terpercaya dan Terbesar di Indonesia yang menggunakan Uang Asli.
MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW Rp 25.000
PelangiQQ Menyediakan 8 Permainan yang bisa di mainkan hanya dengan 1 User ID,yaitu:
* Bandar66 (NEW GAME)
* SAKONG
* Poker
* Domino99
* Capsa susun
* AduQ
* BandarQ
* Bandar Poker
Keunggulan PELANGI Q Q :
- PROSES DEPO & WD MUDAH TANPA RIBET
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
- DAN TENTUNYA DEPOSIT YG TERJANGKAU BOS!!(MINIMAL DEPO & WD 25RB)
Nikmati juga HOT PROMO bersama kami:
* BONUS TURNOVER 0.3% (DIBAGIKAN SETIAP 5 Hari 1x)
* BONUS REFERRAL 15% (SEUMUR HIDUP)
Tunggu apalagi bos!! langsung daftarkan diri anda di PELANGI Q Q
Bagaimana cara mendaftar? SIMPEL bos!!
cukup kunjungi kami PELANGI Q Q
klik daftar dan daftarkan diri anda
atau bisa juga hubungi kami melalui LiveChat dan BBM yang akan melayani Anda 24 jam nonstop.
- SKYPE : PELANGIQQ
- LINE : PELANGIQQ
- FACEBOOK : PokerPelangiReborn
- PIN BB : E37271BF
- WhatssApp : 6281231804952
Salam Sukses & Hoki
PELANGIQQ